Presiden Biden mendesak tindakan setelah tiga penembakan massal di AS, dengan mengatakan “ini bukan tentang mengambil senjata siapa pun.”
“Faktanya, kami percaya bahwa kami harus memperlakukan pemilik senjata yang bertanggung jawab sebagai contoh bagaimana setiap pemilik senjata harus berperilaku,” tambah Biden dalam sambutannya pada hari Kamis.
Presiden mengatakan dia menghormati “budaya dan tradisi” kepemilikan senjata, tetapi Amandemen Kedua “seperti semua hak lainnya tidak mutlak.”
Misalnya, katanya, “senapan mesin telah diatur secara federal selama hampir 90 tahun. Ini masih negara bebas.”
“Ini bukan tentang mengambil hak siapa pun. Ini tentang melindungi anak-anak. Ini tentang melindungi keluarga. Ini tentang melindungi seluruh komunitas. Ini tentang melindungi kebebasan kita untuk pergi ke sekolah, ke toko kelontong ke gereja tanpa ditembak dan dibunuh,” dia berkata.
Setelah penembakan massal lainnya di AS, seperti yang terjadi di Columbine, Sandy Hook, dan Parkland, Biden mengatakan tidak ada yang berubah.
“Kali ini itu tidak mungkin benar. Kali ini kita harus benar-benar melakukan sesuatu,” katanya. “Masalah yang kita hadapi adalah masalah hati nurani dan akal sehat.”
Presiden mengatakan ketika mengunjungi lokasi dua penembakan terbaru di Buffalo, New York, dan Uvalde, Texas, pesan dari keluarga jelas.
Dia berkata bahwa mereka menyuruhnya, “Lakukan sesuatu. Lakukan saja sesuatu. Demi Tuhan, lakukan sesuatu.”
“Berdiri di sana di kota kecil itu, seperti banyak komunitas lain di seluruh Amerika, saya tidak bisa tidak berpikir, ada terlalu banyak sekolah lain, terlalu banyak tempat sehari-hari lainnya, yang telah menjadi ladang pembantaian, medan perang, di sini di Amerika,” Kata Biden, mengingat kunjungannya ke Sekolah Dasar Robb di Texas, di mana 19 siswa dan dua guru tewas pada 24 Mei.
Tinggalkan Balasan