Bertambah Lagi dan Lagi Kasus Omicron Masuk dari Luar Negeri

Jakarta

Jumlah kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia bertambah lagi dan lagi. Penambahan kasus Omicron di Indonesia kembali menembus angka 20. Kemarin, pemerintah mengumumkan penemuan 21 kasus Omicron baru.

Ada satu fakta utama terkait penemuan kasus Omicron di Tanah Air. Fakta dimaksud, yaitu hampir seluruh kasus Omicron di Indonesia yang terdeteksi sejauh ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri.

Bahkan, 21 kasus Omicron yang kemarin diumumkan pemerintah, seluruhnya pelaku perjalanan luar negeri. Di mana, dari 21 pelaku perjalanan tersebut, paling banyak dari Arab Saudi.

“21 ini semuanya datang dari luar negeri. Paling banyak datangnya dari negara Arab Saudi, kedua Turki, dan yang ketiga dari Uni Emirat Arab (UEA),” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (29/12/2021).

Serupa juga dengan penambahan 27 kasus Omicron yang diumumkan pada 26 Desember. Dari 27 kasus, 26 di antaranya pelaku perjalanan luar negeri. Mereka adalah warga negara Indonesia (WNI).

Negara-negara yang habis dikunjungi 26 WNI itu juga berkutat di situ-situ saja. Sebagian besar dari mereka, ada yang habis mengunjungi Arab Saudi, Turki dan Uni Emirat Arab (UEA).

“Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen oleh Badan Litbangkes, kami kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus Omicron sebanyak 27 orang. Saat ini, sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso,” papar Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari situs Kemenkes RI, Minggu (26/12).

Per 29 Desember, kasus Omicron di Indonesia yang berhasil dideteksi berjumlah 68 kasus. Kasus Omicron pertama kali ditemukan di RI pada 15 Desember.

Lebih jauh bahwa fakta sebagian besar kasus merupakan pelaku perjalanan internasional, membuat pemerintah wajib membatasi lalu lintas orang dari luar negeri masuk ke Indonesia dan sebaliknya. Atau bahkan menutup akses keluar-masuk RI.

Pemerintah, melalui Menko PMK Muhadjir Effendy, juga sudah meminta masyarakat agar tidak bepergian ke luar negeri sementara waktu. Lebih baik, momen libur Natal dan tahun baru diisi dengan mengunjungi tempat-tempat wisata di Tanah Air.

“Marilah kita manfaatkan kekayaan Indonesia ini, kekayaan lokal, kekayaan tradisi kita untuk dijadikan kunjungan wisata, nggak usahlah ke luar negeri, Indonesia saja belum dijelajahi semua, sudah mau ke luar negeri,” tutur Muhadjir, di kantornya, Rabu (29/12).

Pemerintah memastikan akan melakukan pengetatan akses keluar-masuk Indonesia. Baca di halaman berikutnya.

Selengkapnya

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *