Aksi Protes Perubahan Iklim Global di Berbagai Negara

Jakarta - Muda mudi di berbagai belahan dunia melakukan aksi untuk mendesak tindakan darurat guna menghentikan bencana perubahan iklim serentak pada Jumat (25/9/2020).

Sumber: Detik

Sepasang sepatu dengan pesan tentang perlindungan lingkungan ditempatkan oleh para aktivis yang ditempatkan secara merata di atas alun-alun di Lisbon, Portugal, selama protes iklim global.

Cuaca liar mendatangkan bencana di seluruh dunia, dari kebakaran yang melanda Amerika Serikat bagian Barat, gelombang panas di Kutub Utara Siberia hingga banjir besar di China.

Muda mudi di berbagai dunia menyelenggarakan protes untuk mengingatkan para politisi bahwa selain COVID-19, krisis iklim belum hilang.

Seorang aktivis di Filipina, mengatakan pemerintahnya gagal dalam melindungi warga dari krisis iklim dan COVID-19.

Aktivis lingkungan menempatkan gambar tangan yang terhubung di seluruh dunia bertepatan dengan protes global tentang perubahan iklim di Kota Quezon, Filipina.

Di Australia, ribuan pelajar mengikuti 500 perkumpulan kecil, guna mendesak investasi dalam energi terbarukan dan menolak pendanaan proyek-proyek minyak.

Seorang pria, mengenakan masker memegang spanduk yang bertuliskan: "Bersatu untuk iklim" selama protes perubahan iklim di pusat kota Brussel, Belgia.

Orang-orang menghadiri unjuk rasa 'Fridays For Future' di Gerbang Brandenburg di Berlin, Jerman.

Sebuah pembangkit listrik tenaga batu bara mengepul di dekat tambang batu bara permukaan Garzweiler di Jerman.

Gerakan 'Fridays For Future' menuntut pemerintah Jerman menghapus batubara pada tahun 2030 dan menjadikan Jerman netral karbon pada tahun 2035.