Tuai Polemik, Wisata Glow di Kebun Raya Bogor Resmi Ditutup

Jakarta

Wisata malam cahaya buatan (Glow) di Kebun Raya Bogor (KRB) resmi dihentikan lantaran diduga memberi efek terhadap keanekaragaman hayati di sekitarnya. Keputusan itu diambil seusai diskusi bersama sejumlah pihak, termasuk Wali Kota Bogor Bima Arya.

“Telah tercapai kesepakatan di antara seluruh pihak, menyepakati poin-poin untuk menghentikan Glow ini, yang telah lama menimbulkan polemik,” kata Bima Arya melalui keterangannya, Sabtu (22/10/2022).

“Di antaranya penurunan atribut, lampu-lampu, dan sebagainya. Ke depan, kita akan duduk bersama-sama untuk menyepakati format pengelolaan KRB seperti apa,” paparnya.

Bima mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi nantinya. Dia akan mengundang berbagai elemen untuk membahas hal itu.

“Format-format apa terkait hal yang lebih detail akan dibicarakan secara bersama-sama agar ke depan jadi lebih baik. Saya kira masih mungkin ada kegiatan edukasi atau kegiatan budaya. Tapi nanti semuanya dibicarakan lagi di forum secara bersama-sama,” ujarnya.

Terpisah, Presiden Direktur PT Mitra Natura Raya (MNR) Riyanthi Handayani meminta maaf kepada semua pihak. Dia meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.

“Kegiatan ini menjadi evaluasi kami dengan seluruh elemen di Kota Bogor. Melalui forum dan kegiatan ini, bersama-sama kita berkomitmen untuk kebaikan KRB ke depan dan ini merupakan langkah awal bagi kami ke depan agar menjadi lebih baik lagi dengan memperhatikan masukan dari rekan-rekan tanpa melupakan budayawan maupun komunitas yang peduli dengan KRB,” kata Riyanthi.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkap pihak pengelola wisata di KRB telah meminta maaf atas surat penolakan penghentian aktivitas Glow yang diminta Pemkot. Pengelola disebut siap mengikuti aturan di Pemkot Bogor.

“Audiensi pihak MNR (pihak ketiga pengelola wisata di KRB) menyampaikan permohonan maaf dan mereka akan mengevaluasi semuanya, dan mereka akan ikut kebijakan Pemerintah Kota,” kata Bima Arya, Senin (10/10).

Bima menegaskan, aktivitas wisata Glow KRB bisa berjalan jika terpenuhi dua hal, yakni terkait riset dampak Glow terhadap keanekaragaman hayati di dalam KRB dan hal-hal berkaitan dengan para budayawan.

“Sampai saat ini saya tidak melihat Glow bisa dilanjutkan kecuali dua hal terpenuhi. Itu satu bisa menjawab pertanyaan tentang riset atau dampak Glow secara ilmiah, dan yang kedua bisa menjawab apa yang dipertanyakan budayawan. Selama dua hal itu tidak bisa diselesaikan, maka Glow tidak akan bisa jalan,” paparnya.

Simak juga Video: Kebun Raya Bogor Sudah Dibuka Kembali untuk Umum

[Gambas:Video 20detik]

(azh/azh)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *