TNI AL Temukan Mayat Mengapung di Perbatasan RI-Malaysia, Diduga TKI Illegal

Jakarta

KRI Parang-647 milik TNI AL menemukan mayat yang terapung di Perairan Kuala Tanjung, Batubara, Sumatera Utara (Sumut) saat sedang berpatroli Jumat (7/1) kemarin. Sosok mayat itu diduga merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang menjadi korban kapal tenggelam beberapa waktu lalu.

“Dugaan sementara mayat tersebut merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang kapalnya kandas di perbatasan RI-Malaysia beberapa waktu yang lalu,” tulis Dinas Penerangan Angkatan Laut dalam keterangannya, Sabtu (8/1/2022).

Penemuan mayat itu bermula saat anggota KRI Parang-647 melihat benda yang mengapung di permukaan laut pada jarak kurang lebih 600 yard dari kapal sekitar pukul 16.30 WIB. Anggota mendeteksi benda yang ternyata mayat yang berada pada posisi 03 31,254 U-099 25,969 T atau sekitar 9 Nm/ 350° dari Kuala Tanjung itu.

Setelah dihampiri, ternyata benar benda tersebut adalah sesosok mayat.

“Kemudian KRI Parang menuju lokasi tersebut dan benar adanya benda tersebut adalah sesosok mayat,” ucapnya.

Selanjutnya, KRI Parang berkoordinasi dengan Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) TBA (Tanjung Balai Asahan) Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory terkait penemuan mayat. Robinson langsung memerintahkan Posal Kuala Tanjung melaksanakan SAR dan berkoordinasi ke Pos SAR Batubara.

Pada pukul 19.30 WIB, mayat yang berjenis kelamin laki-laki itu diserahkan ke Dan Posal Kuala Tanjung. Setelah berkoordinasi ke BPBD Kabupaten Batu Bara, mayat diserahkan ke RSUD Kabupaten Batu Bara untuk diautopsi.

Sebelumnya, peristiwa kapal diduga mengangkut TKI ilegal menuju Malaysia tenggelam terjadi lagi. Dilansir dari Antara, Sabtu (1/1), Duta Besar RI di Kuala Lumpur Hermono menyebut ada satu unit kapal yang mengangkut 57 orang diduga pekerja migran ilegal asal Indonesia dilaporkan tenggelam di perairan Sekinchan, Selangor, Malaysia, pada Sabtu (25/12).

Empat anak buah kapal (ABK) dan sekitar 35 penumpang berhasil diselamatkan, sementara lainnya diperkirakan meninggal.

“Jenazah yang ditemukan 10 orang dan sisanya belum diketahui. Kapal berangkat dari Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara,” kata Hermono.

Berdasarkan keterangan dari nelayan Malaysia, kata Hermono, pada 25 Desember sekitar pukul 10.00 waktu setempat, tiga kapal nelayan Malaysia menemukan kapal tenggelam dan melihat sekitar 20 orang yang memerlukan pertolongan.

Para korban lalu diserahkan kepada kapal Indonesia yang sedang berlayar di perairan itu untuk dibawa ke Indonesia. Menurut para nelayan, ada korban yang kondisinya sudah meninggal.

Berdasarkan keterangan tersebut, pada 27 Desember Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Selangor menghubungi atase Polri dan Tim PPT KBRI Kuala Lumpur untuk segera menindaklanjuti dan berkoordinasi.

“Setelah kejadian dimaksud pihak APMM Selangor juga melakukan patroli di sekitar tempat kejadian dan menemukan satu mayat terapung yang diduga salah satu korban WNI kapal tenggelam. Saat ini mayat korban diserahkan kepada Balai Polisi Sekinchan IPD Kuala Selangor untuk dilakukan visum et repertum,” kata Hermono.

(drg/hri)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *