Somasi 24 Jam Pelatih PON Dijewer Gubsu Berakhir, Akan Kah Lapor Polisi?

Medan

Pelatih biliar PON yang dijewer Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Khoirudin (Choki) Aritonang), memberi somasi menuntut permintaan maaf dari Edy. Batas waktu 24 jam dalam somasi itu telah habis. Apakah Choki jadi melapor ke polisi?

“Kami masih diskusikan ini dengan tim lainnya,” kata pengacara Choki, Gumilar Adityo Nugroho, kepada wartawan, Jumat (31/12/2021).

Gumilar mengatakan waktu somasi itu berakhir hari ini pukul 13.30 WIB. Namun hingga kini, belum ada permintaan maaf yang disampaikan Edy.

“Sampai saat ini belum ada,” jelasnya.

Sebelumnya, Choki mengirimkan somasi menuntut permintaan maaf dari Edy karena menjewer Choki. Pihak Choki juga sempat menyampaikan akan melaporkan jika tidak ada permintaan maaf disampaikan Edy.

“Rencana buat laporan di Polda,” kata Gumilar di Medan, Kamis (30/12).

Gumilar menyebut laporan itu dilayangkan jika somasi yang menuntut Gubsu Edy meminta maaf tidak direspon. Batas waktu somasi itu hingga Jumat (31/12) pukul 14.00 WIB.

“Kalau kita mengacu ke somasi, itu kan 1×24 jam. Artinya itu besok, di jam 2 siang kita sudah buat LP,” ujarnya.

Gumilar mengatakan Edy bisa dituntut secara pidana. Dalam somasi yang dilayangkan, Gumilar menyebut pihaknya telah menuliskan pasal yang dilanggar Edy karena menjewer Choki di depan umum.

“Pasal 310 KUHPidana tentang penghinaan dan undang-undang HAM, itu sangat memungkinkan,” tutur Gumilar.

Alasan Edy Jewer Choki

Choki dijewer dan diusir Gubsu saat acara pemberian tali asih pada Senin (27/12). Video aksi Edy menjewer Choki itu viral.

Dilihat detikcom, Selasa (28/12), dalam video terlihat Edy Rahmayadi awalnya menyampaikan motivasi agar para atlet untuk membawa kejayaan untuk Sumut. Edy mengatakan jika Sumut sudah berjaya, atlet bisa mengambil apapun yang dia mau.

Pernyataan Edy itu kemudian disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan itu. Namun Edy melihat ada satu orang yang tidak tepuk tangan dan langsung memanggilnya.

“Yang pakai kupluk itu siapa? Yang baju kuning. Kau berdiri. Kenapa kau tak tepuk tangan? Sini, sini,” kata Edy dalam video itu.

Edy kemudian menanyakan posisi dia di kegiatan itu. Pria yang dipanggil itu kemudian menjawab bahwa dia adalah pelatih cabang olahraga Biliar.

“Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini,” kata Edy sambil menjewer pelatih Biliar itu.

(afb/haf)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *