Silicon Valley Bank Bangkrut Bikin Startup China Panik

Jakarta

Runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) yang mendadak, berdampak pada sektor teknologi berbagai negara. Di China, tak sedikit startup yang mengandalkan bank itu sehingga terjadi kepanikan.

Dikutip detikINET dari New York Post, startup Cina rupanya telah lama mengandalkan SVB, yang telah menjalin hubungan dengan pejabat pemerintah daerah di Shanghai, untuk memperoleh dana modal ventura setelah bank tradisional AS menolak mereka.

Pemerintah Cina mengontrol ketat atas mata uangnya dan memberlakukan pembatasan pada investasi asing. Itu menjadikan SVB salah satu dari sedikit pemberi pinjaman yang bersedia bekerja dengan startup berbasis di Cina yang mencari modal dari investor.

“Silicon Valley Bank memainkan peran penting bagi kami. Kami membuka rekening bank pertama dengan mereka ketika orang-orang seperti Citi tak mau dengan kami” kata Guanchun Wang, pendiri Laiye, startup teknologi di Beijing. Menurutnya setidaknya dalam jangka pendek, kebangkrutan SVB akan mempersulit startup China untuk mendapat uang dari investor di AS.

Jadi pada tahun 2012, SVB bermitra dengan Shanghai Pudong Development Bank untuk membentuk SPD Silicon Valley Bank Co yang menyediakan modal ventura bagi para startup. Sebelum SVB ditutup, Shanghai Pudong sempat mengatakan pada klien bahwa likuiditas masih sehat.

Michael Wang, salah satu pendiri startup perangkat lunak Hangzhou, mengatakan dia didesak oleh perusahaan modal ventura untuk segera menarik uangnya dari SVB beberapa jam sebelum ambruk. “Kamu tidak bisa menunggu. Tidak ada yang tahu seberapa besar risikonya,” katanya.

Bahkan sebelum krisis SVB, sektor teknologi China kesulitan mengumpulkan modal di AS terkait semakin meningkatnya ketegangan geopolitik serta masalah ekonomi China.

Simak Video “Di Balik Badai PHK Bisnis Startup
[Gambas:Video 20detik]

(fyk/fyk)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *