Siang itu asap membumbung tinggi di kediaman Pak Paekan (64) di Gunung Kidul, Yo...

Siang itu asap membumbung tinggi di kediaman Pak Paekan (64) di Gunung Kidul, Yo…

Siang itu asap membumbung tinggi di kediaman Pak Paekan (64) di Gunung Kidul, Yogyakarta. Kepulan asap ini nyaris ada setiap hari. Bukan lantaran ada kejadian, melainkan sang istri, Radiem, tengah mengasapi lembaran anyaman-anyaman untuk membuat anyaman tampah.⁣

Sementara Pak Paekan terbaring lemah. Nyaris tak ada yang bisa dilakukan Pak Paekan setelah dirinya jatuh dari pohon yang menyebabkan patah tulang belakang dan mempengaruhi saraf-sarafnya. Maka hanya Radiem dan dua anak perempuannya yang kini menjadi penopang hidupnya.⁣

Pak Paekan sudah 2 kali menjalani operasi pemasangan pen namun belum ada kemajuan. Ia juga punya luka di belakang punggung dan bokongnya karena terlalu banyak berbaring. Keluarga ini juga harus segara mengganti kasur bapaknya lantaran sudah bocor. Namun apa daya, lagi-lagi biaya menjadi ganjalannya.⁣

Ketabahan yang sama juga dirasakan Radiem. Sudah 3 tahun sang istri harus menggantikan peran sang suami. Memotong bambu, menganyam, dan pekerjaan kasar lainnya terpaksa dia lakukan agar bisa tetap makan.⁣

#sahabatbaik, jangan biarkan keluarga ini merasa sendiri menghadapi hidup yang penuh cobaan. Berikan dukungan sahabat baik dengan berdonasi melalui platform @berbuatbaikofficial atau link dtk.id/donasipaekan. Kabar baiknya, donasi yang kamu berikan 100% tersalurkan kepada penerima tanpa potongan apapun.⁣

#CampaignPaekan #berbuatbaik #donasi #yukdonasi #kelaparan #kemiskinan #bantuan #kesehatan #donasipeduli #donasisosial #donasikemanusiaan #donasimakanan #pendidikan #berbagirezeki #kemiskinanindonesia #donasikesehatan #donasipendidikan #donasifasilitasumum #donasibencanaalam

Source

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *