Sardjito, Sosok Penemu Ransum Biskuit TNI Saat Perang Kemerdekaan

Jakarta

Selain senjata, anggota TNI juga biasanya dibekali ransum berisi makanan berat hingga ringan. Salah satunya ransum biskuit buatan pahlawan bernama Sardjito.

Sebelum Indonesia merdeka, banyak sekali pahlawan yang berjuang keras menumpas penjajah. Pada masa genting itu, muncul sosok bernama Sardjito yang diperintahkan untuk membuat makanan bekal para anggota TNI.

Makanan itu disebut sebagai ransum yang berisikan makanan ringan. Dalam komposisinya, ternyata ada perbedaan ransum milik Belanda dengan ransum yang diciptakan oleh Sardjito.

Berikut fakta ransum TNI buatan Sardjito seperti dirangkum dari beberapa sumber:

1. Fungsi Ransum TNI

Ransum Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah paket makanan kaleng atau kemasan yang dijadikan bekal untuk para anggota prajurit militer ketika mereka berada di medan pertempuran.

Memang ransum TNI dibuat menjadi makanan yang praktis, tetapi ransum tidak dibuat sembarangan. Ransum TNI tetap dibuat dengan cita rasa lokal dan dari bahan-bahan yang memang mengandung gizi yang cukup bagi para prajurit TNI.

2. Riwayat Ransum TNI Buatan Sardjito

Sardjito, Sosok Penemu Ransum Biskuit TNI Saat Perang Kemerdekaan, yang Mirip dengan BakpiaSebelum ransum dibuat modern seperti sekarang, ternyata ada sejarah menarik soal ransum. Bekal makanan ini pertama kali dibuat oleh seorang pahlawan sekaligus rektor pertama Universitas Gadjah Mada bernama Prof. Dr. Sardjito. Foto: Usman Hadi/detikcom

Sebelum ransum dibuat modern seperti sekarang, ternyata ada sejarah menarik soal ransum. Bekal makanan ini pertama kali dibuat oleh seorang pahlawan sekaligus rektor pertama Universitas Gadjah Mada bernama Prof. Dr. Sardjito.

Awalnya ransum diciptakan atas dasar perintah Jenderal Nasution ketika ada Serangan Umum 1 Maret 1949. Jenderal Nasution memerintahkan kepada Sardjito untuk membuat ransum bagi para anggota TNI.

Seharusnya komposisi ransum yang diinginkan oleh Nasution adalah ransum yang sama dengan tentara Belanda. Namun Sardjito justru membuat ransum khusus yang diramu sendiri.

Sardjito berpikir untuk membuat ransum yang beda dengan buatan Belanda. Hal ini ia lakukan dengan alasan khusus. Jika membuat ransum yang sama dengan Belanda, dikhawatirkan Belanda akan curiga bahwa Indonesia merampas kepemilikannya. Belanda juga bisa menyita ransum itu.

Tak mau hal ini terjadi, akhirnya Sardjito membuat ransum yang berdasarkan racikan dan resep miliknya sendiri. Ransum itu dinamakan “Biskuit Sarjito”. Ransum biskuit ini sangat membantu para anggota TNI ketika perang, terutama jika persediaan logistik terbatas.

Simak Video “Kelezatan Hidangan Indonesia Diperkenalkan ke Wisman
[Gambas:Video 20detik]

Selengkapnya

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *