Saktinya Suku Anak Dalam, Bisa Tangkap Ikan dengan Tangan Kosong

Bungo

Menangkap ikan menjadi salah satu keahlian Suku Anak Dalam (SAD). Mereka bahkan dapat menangkap ikan dengan tangan kosong.

Menangkap ikan merupakan bagian dari kegiatan berburu dan meramu yang dilakukan SAD untuk mencukupi kebutuhan pangan. Menangkap ikan bisa dilakukan baik laki-laki maupun perempuan. detikTravel bersama Toyota sempat mengikuti para perempuan SAD di Kampung Kelupuk, Dwi Karya Bhakti, Pelepat, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi menangkap ikan.

Tempat kami mencari ikan adalah di kanal-kanal yang terletak di perkebunan sawit. Kanal itu tampak keruh dengan airnya yang kecokelatan. Tapi hebatnya, para perempuan SAD itu langsung masuk ke air dan sanggup mengetahui keberadaan ikan-ikan di sana.

Dari pantauan detikTravel, tak ada teknik khusus yang terlihat ketika mereka berburu ikan. Mereka hanya berenang, tangan meraba-raba air, dan voila! Ikan berhasil digenggam dengan tangan kosong.

Cara menangkap ikan dengan tangan kosong ini disebut ngakop ikan. Fasilitator lapangan Pundi Sumatra, Yori Sandi, mengatakan kemampuan yang dimiliki SAD ini sudah diwariskan secara turun-temurun.

Ngakop ikan ini salah satu cara memenuhi kebutuhan lauk pauk. Jadi menjelang siang, dilakukan di sungai-sungai terdekat menggunakan tangan kosong, turun ke sungai, diambil dengan keahlian yang mereka miliki. Keahlian ini turun-temurun. Anak-anak juga sudah ada yang bisa dengan tangan kosong,” katanya.

Sementara itu, menurut fasilitator lapangan lainnya, Muhammad Aziimi, orang Suku Anak Dalam biasanya sudah tahu lokasi di mana ikan-ikan tinggal. Itulah yang mempermudah mereka dalam menangkap ikan dengan cepat.

“Induk-induk biasanya tahu tempat ikan bersemayam, biasanya di bawah akar rumput. Jadi akar rumput dibalikkan, ikan tampak pergerakannya, langsung ditangkap,” katanya.

Lebih Dekat dengan Suku Anak DalamSuku Anak Dalam menangkap ikan dengan tangan kosong. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

Selain metode ngakop ikan, orang SAD juga punya cara lain untuk menangkap ikan. Biasanya cara ini dilakukan di kanal kecil yang lebarnya sekitar 1 meter saja. Kata Aziimi, orang SAD akan menggunakan akar tuba untuk membuat ikan pusing sehingga mudah ditangkap.

“Akar tuba dipukul-pukul dengan kayu di dalam air. Jadi getah akar tubanya akan membuat ikan pusing dan matanya sakit. Jadi ikan bakalan ikut arus. Lalu di ujung kanal dibuat sekat dengan jaring jadi tinggal ditangkap,” ia menjelaskan.

Menurut Aziimi, dengan kondisi kanal yang keruh, orang SAD sungguh hebat masih dapat memantau pergerakan ikan. Zaman dahulu ketika sungai masih bersih, kegiatan menangkap ikan ini bahkan jauh lebih mudah.

Ketika mengamati para perempuan Suku Anak Dalam menangkap ikan, detikTravel melihat mereka merapalkan kalimat-kalimat dalam bahasa yang tidak kami mengerti. Aziimi menjelaskan, itu merupakan mantra yang digunakan agar proses berburu ikan itu dipermudah.

“Ada mantranya untuk mengetuk pintu hati dewa pemberi rezeki,” paparnya.

Ikan-ikan hasil tangkapan itu lantas dibawa pulang untuk dimasak. Ini bisa menjadi menu alternatif bila para lelaki pulang dengan tangan kosong.

Simak Video “Menteri Hadi Tuntaskan Sengketa Lahan Puluhan Tahun Suku Anak Dalam
[Gambas:Video 20detik]
(pin/wsw)




Selengkapnya

Leave a Reply

Detik-detik Satpam Digigit Ular di Perumahan Elite Terekam Kamera Small Earthquake Rattles South Bay Near Milpitas Cantik Emma Stone yang Baru Saja Menikah Mobil Terbang Fenomena Halo Matahari di Langit Jawa Timur Prewedding Terbaru Nikita Willy & Bos Blue Bird Desa Nelayan Paling Nyentrik Dunia Kelebihan Tes COVID oleh Anjing Dibanding PCR Rumah Orang Terkaya Dunia Aksi Protes Perubahan Iklim Global di Berbagai Negara