Sakit Parah hingga Tak Sadarkan Diri, Yadi Sembako: Ini Peringatan Tuhan

Jakarta, Insertlive

Yadi Sembako mengungkapkan bahwa kondisi kesehatannya sempat drop usai mengalami kebangkrutan. Pada kejadian yang terjadi beberapa hari setelah Lebaran itu, Yadi Sembako bahkan sempat tak sadarkan diri selama lebih dari satu jam.

“Dibilang mati suri sih belum berapa lama ya. Kalau kata keluarga, sejam lebih 15 menit (nggak sadar). Di rumah, saya dibawa ke rumah sakit, nggak tahu kondisi saya sudah bagaimana saya disuruh dibawa pulang lagi gitu,” ungkap Yadi Sembako saat menjadi bintang tamu di program Pagi Pagi Ambyar, Trans TV, Selasa (31/5).

“Mungkin kalau di sana takutnya kenapa-kenapa disuruh dibawa pulang lagi. Saya menggigilnya itu sampai ya sudah,” sambungnya.


 Sebelum kehilangan kesadaran, keluarga menyebutkan Yadi Sembako hanya mengucap kata pamit.

“Kata keluarga saya, sebelumnya saya bilangnya, ‘Mau berangkat, mau berangkat, mau berangkat.’ Memang saya ada kerjaan yang besoknya saya ada acara jauh sebelum Lebaran mereka sudah lunasin. Kita sudah persiapan tanggal 4 malam itu baju apa yang dipakai, saudara yang mau antar sudah menginap di rumah,” tutur Yadi Sembako.

“Sore itu saya menggigil badan, semuanya sampai hilang itu, katanya saya merem air mata keluar terus,” lanjutnya.

“Dari situ saya bukannya mengada-ada, tapi memang yang saya alami saya ada di suatu wilayah semua orang pakai imamah. Ada yang pakai jenggot, saya sampai ketemu Alhamdulillah mungkin ini karomahnya Guru Sekumpul di Martapura karena saya sebelum COVID saya hadir terus haul beliau,” ujarnya.Yadi Sembako merasa antara percaya atau tidak jika dirinya mengalami sesuatu di luar nalar. Yadi Sembako menceritakan, saat itu ia berada di suatu tempat di mana banyak orang mengenakan imamah.

“Saya bertemu beliau, sama Guru Anom yang masih hidup. Jadi saya ketemu beliau di suatu perjalanan, di mana saya merasa asing. Ini siapa, ini siapa, yang saya kenal apa yang selama ini saya haul. Mereka yang bilang, ‘Balik Yadi, balik Yadi belum waktunya.’ Itu terngiang di telinga kencang banget,” cerita Yadi Sembako.

Saat dirinya terbangun, Yadi Sembako belum memahami apa yang terjadi. Selama satu setengah jam tak sadarkan diri, Yadi Sembako banyak mendengar cerita dari keluarga terkait kondisinya.

“Saya bangun, kata keluarga, saya ngomong nggak ini ya, ngelantur, ‘Saya habis jalan-jalan. Saya habis jalan-jalan,’ gitu,” jelas Yadi Sembako.

Atas kejadian yang menimpanya, Yadi Sembako merasa dirinya telah mendapat peringatan dari Sang Pencipta. Yadi Sembako menganggap Tuhan masih memberikan kesempatan bagi dirinya untuk menyelesaikan apa yang belum terselesaikan.

“Saya berpikir ya Allah perjalanan saya sampai ketemu ulama besar yang sudah meninggal dan masih hidup ini mungkin saya dikembalikan lagi karena saya masih belum bisa balik ke sana. Semua yang saya tinggalkan masih ada sangkutan. Saya belum menata hidup saya, saya belum melunasi apa yang semua jadi beban saya selama ini. Saya mungkin harus membersihkan diri saya lagi. Warning kayak gitu,” pungkasnya.

(kpr/fik)


Tonton juga video berikut:




Selengkapnya

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *