Rusia Rebut Senjata Pasokan AS di Ukraina, Lalu Dikirim ke Iran

Washington DC

Rusia dilaporkan merebut sejumlah persenjataan yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS) dan NATO untuk Ukraina lalu mengirimkannya ke Iran. Washington meyakini Teheran akan berusaha membongkar dan menganalisis sistem persenjataan buatan AS itu.

Seperti dilansir CNN, Sabtu (11/3/2023), laporan itu diungkapkan oleh empat sumber yang memahami penyelidikan AS kepada CNN.

Selama setahun terakhir, AS bersama NATO dan negara Barat lainnya telah melihat beberapa contoh pasukan Rusia merebut senjata lebih kecil dan ditembakkan dari bahu, seperti sistem antitank Javelin dan sistem antipesawat Stinger yang kadang-kadang terpaksa ditinggalkan oleh pasukan Ukraina di medan pertempuran.

Dalam banyak kasus, sebut para sumber yang dikutip CNN, Moskow kemudian menerbangkan senjata dan peralatan militer pasokan AS itu ke Iran, untuk selanjutnya dibongkar dan dianalisis agar Teheran bisa membuat senjata serupa versi mereka sendiri.

Rusia, menurut para sumber itu, meyakini bahwa terus memberikan persenjataan Barat yang direbutnya kepada Iran akan mendorong Teheran untuk mempertahankan dukungannya bagi perang Moskow di Ukraina.

Namun demikian, lanjut para sumber itu, para pejabat AS tidak meyakini bahwa persoalan semacam itu telah meluas atau sistematis di Ukraina.

Disebutkan juga bahwa sejak awal, pasukan Ukraina memiliki kebiasaan untuk melaporkan kepada Pentagon soal persenjataan atau peralatan militer pasokan AS yang jatuh ke tangan pasukan Rusia. Tapi tetap saja, para pejabat AS mengakui persoalan semacam itu sulit untuk dilacak.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Selengkapnya

Leave a Reply

Detik-detik Satpam Digigit Ular di Perumahan Elite Terekam Kamera Small Earthquake Rattles South Bay Near Milpitas Cantik Emma Stone yang Baru Saja Menikah Mobil Terbang Fenomena Halo Matahari di Langit Jawa Timur Prewedding Terbaru Nikita Willy & Bos Blue Bird Desa Nelayan Paling Nyentrik Dunia Kelebihan Tes COVID oleh Anjing Dibanding PCR Rumah Orang Terkaya Dunia Aksi Protes Perubahan Iklim Global di Berbagai Negara