Abah Jajang (73) hidup tenang di pedesaan Cianjur. Namun sejak rumah pemandangan surganya viral, ketenangan Abah perlahan menghilang.
Abah tinggal di sebuah rumah sederhana di Kampung Rawa Dewa, Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur. Meski sederhana, tapi rumahnya itu punya pemandangan indah yang memanjakan mata.
Rumah panggung ala Abah Jajang begitu tenang dan damai dengan pemandangan Curug Citambur. Hal ini membuat rumah Abah Jajang disebut sebagai ‘surga’.
Sejak 1995, Abah Jajang telah menempati rumah panggung tersebut. Dia membangun sendiri rumah itu dengan menggunakan kayu. Abah Jajang mengaku sengaja membuat rumah dengan menghadap langsung Curug Citambur.
Alasannya, agar di masa tuanya, Abah Jajang bisa duduk bersantai di depan rumah sembari melihat keindahan curug setinggi 130 meter itu.
“Sengaja Abah bikin ke arah curug biar bisa menikmati setiap hari curug. Termasuk anak dan cucu abah juga biar bisa menikmati hal yang sama. Ditambah lagi amanah dari ibunya Abah, jangan diubah atau dipindahkan arahnya rumah,” kata Abah Jajang, Sabtu (1/4/2023).
“Makanya dari awal dibangun sampai sekarang, dari yang semula banyak pohon yang menghalangi hingga sekarang pemandangannya terbuka jelas, rumah ini tetap sama,” sambung Abah Jajang.
Tak hanya pemandangan langsung ke curug, rumah yang berjarak 200 meter dari Curug Citambur itu juga memiliki pemandangan alam perbukitan dan alam yang hijau yang memanjakan mata.
Karena keindahannya itu, rumah Abah Jajang viral di media sosial. Bahkan investor sampai-sampai berminat untuk membeli rumah Abah Jajang tersebut. Rumah itu kabarnya ditawar seharga Rp 2,5 miliar.
Padahal normalnya harga rumah Abah Jajang di atas tanah seluas 800 meter persegi dengan bangunan 6×9 meter ini hanya seharga Rp 1 miliar. Namun Abah Jajang menolak tawaran dari pengusaha kaya asal Jakarta tersebut.
“Awalnya ada yang tawar Rp 1 miliar, kemudian naik lagi, sampai terakhir ada yang tawar Rp 2,5 Miliar. Tapi Abah tidak mau. Berapapun Abah tidak akan jual rumah ini,” kata dia.
Abah Jajang mengaku ngotot tidak ingin menjual rumah itu lantaran dia ingin mewariskan rumah itu ke anak dan cucunya. “Saya ingin anak dan cucu saya tetap bisa menikmati pemandangan indah ini seterusnya,” kata dia.
Rumah Abah Jajang Viral dan Dikunjungi Ribuan Wisatawan
Viralnya rumah ‘surga’ Abah Jajang pun menarik wisatawan untuk datang. Bukan hanya dari Cianjur dan sekitarnya, wisatawan asing juga datang ke rumah Abah Jajang. Sejak Januari 2023, rumah Abah Jajang banyak kedatangan wisatawan yang sampai menginap di halaman.
“Setelah viral, jadi semakin banyak yang datang. Mulai dari yang orang asli Cianjur, dari luar kota, sampai ada juga yang dari Australia datang ke rumah abah,” ujar Abah Jajang, Senin (3/4/2023).
Rumah Abah Jajang juga dikunjungi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Momen ini dibagikan Ridwan Kamil melalui akun Instagram resminya, Sabtu (8/4/2023).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan mendatangi rumah Abah Jajang untuk memenuhi undangan. Perjalanan pun ditempuh 3 jam dari Bandung mengenakan motor.
“Kemarin saya ke sana, naik motor 3 jam dari Bandung, memenuhi undangan Abah Jajang, pemilik lahan yang halamannya menghadap langsung air terjun indah ini,” tuturnya.
Rumah Abah Jajang Rusak
Namun viralnya rumah ‘surga’ Abah Jajang membuat ribuan wisatawan yang datang berkunjung malah merusak halaman hijau rumah ‘surga’ ini. Rerumputan hijau berubah menjadi hamparan tanah dan lumpur.
Kerusakan itu disebabkan banyaknya wisatawan yang datang menginjak rumput tersebut untuk mengambil foto. Lokasi ini jadi spot foto paling cantik di rumah Abah Jajang.
Endang Supyandi, anak Abah Jajang, mengatakan sejak viral saat bulan Ramadan, rumah Abah Jajang jadi banyak dikunjungi wisatawan. Puncaknya ribuan wisatawan datang ketika libur lebaran.
“Setelah viral banyak yang datang. Paling banyak setelah lebaran. Sehari bisa di atas 1.000 orang yang datang. Dari wisatawan lokal atau luar kota,” ujar dia, Jumat (28/4/2023).
Setelah rusak, halaman rumah ‘surga’ Abah Jajang akhirnya diperbaiki dan ditanami rumput lagi. Endang menuturkan jika rumput ditanami di seluruh halaman hingga di bagian samping dan belakang dengan jenis gajah mini.
“Pada hari Selasa ada yang kirim pesan melalui Instagram, yakni dari pemerintah provinsi. Besoknya langsung datang dengan membawa rumput gajah mini, langsung ditanam sekeliling rumah,” kata Endang, Jumat (5/5/2023).
Menurutnya dalam waktu dekat rumput tersebut akan kembali membuat halaman rumah ‘surga’, Abah Jajang kembali hijau. Dia mengatakan untuk saat ini tingkat kunjungan relatif lebih sedikit dibandingkan saat libur lebaran.
“Waktu libur lebaran sampai seribu orang lebih yang datang. Kalau sekarang masih banyak tapi tidak seramai libur lebaran,” kata dia.
Rumah Abah Viral Lagi, Kali Ini Soal Pungli
Setelah itu, rumah ‘surga’ Abah Jajang kembali ramai diperbincangkan. Sebab ada pengendara yang curhat dimintai uang tiket saat melalui jalan desa yang melintasi di rumah ‘surga’ Abah Jajang. Padahal pengendara itu tidak untuk wisata.
Dalam postingan yang diunggah akun Om Brewok di grup Facebook Urang Pasirkuda itu, disebutkan jika pemilik akun hanya kebetulan melintasi rumah Abah Jajang. Namun ketika hendak masuk gapura desa, rombongan Om Brewok tiba-tiba dicegat oleh beberapa pemuda.
Pemuda tersebut kemudian meminta rombongan untuk membayar tiket wisata. Meskipun sudah menjelaskan bahwa hanya melintas, tetapi rombongan tetap dipaksa membayar. Lantaran tidak ingin terjadi perdebatan, dirinya membayar tiket untuk 10 orang.
“Kan kita niat nya lewat aja kenapa harus beli tiket? dan terus saya lewat sana sering, kenapa nunggu viral dl terus harus bayar biar bisa lewat. Kecuali kalau saya beli tiket,karna saya dan temen-teman poto di rumah mbah jajang untuk menjaga lingkungan mbah jajang atau parkir disekitar sana ga jadi masalah, ini cuman lewat doang kena pajak 5rb,” tulis akun Om Brewok dalam postingannya, Senin (8/5/2023).
Hal serupa juga dialami akun Facebook Ega Riana. Ega mengaku masih warga Kecamatan Pasirkuda dan sempat mengalami hal serupa. Dia diminta bayar tiket meskipun sekadar melintas.
“Saya mengalami hal tersebut. Diminta tiket padahal hanya melintas. Saya selaku warga Pasirkuda jadi susah kalau harus bayar juga hanya untuk melintas,” ungkapnya dalam kolom komentar.
Abah Jajang Cuma Kebagian 10% dari Tiket Masuk
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Desa Karangjaya Sutisna mengatakan rumah ‘surga’ Abah Jajang memang diberlakukan tiket masuk sejak awal libur lebaran Idul Fitri. Itu karena rumah viral tersebut telah jadi objek wisata baru yang dikelola oleh desa dengan dibantu karang taruna.
“Iya diberlakukan tiket sejak awal libur Lebaran. Dasarnya Perdes nomor 1 tahun 2023 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2023. Di sana diatur juga terkait pendapatan desa. Besaran tiketnya Rp 5.000 per orang,” kata dia saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Menurutnya pendapatan dari tiket dibagi lima, yakni untuk pengelola, Abah Jajang, pendapatan desa, Karangtaruna Desa, serta kebersihan kesehatan dan pemeliharaan.
“Untuk Abah Jajang 10 persen dari penghasilan tiket. Selebihnya dibagi empat untuk desa hingga pengelola,” ujar dia.
Endang Supyandi mengungkapkan pemberlakuan tiket tersebut sudah dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan pihak keluarga. Menurutnya, Abah Jajang dan keluarga tidak keberatan.
“Kalau dari keluarga ya silakan saja kalau memang ada dari desa dan pengelola. Karena kan sehari itu bisa ribuan, kalau tidak ditata dan dikelola khawatir jadi berdampak bagi tetangga dan lingkungan,” kata dia, Selasa (9/5/2023).
—–
Artikel ini telah naik di detikJabar.
Simak Video “Tak Hanya Wisatawan, Kini Muncul Vila Modern di Belakang Rumah ‘Surga’“
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)