Rumah-rumah Petak Langganan Banjir di Cawang yang Sepi Pengontrak

Jakarta

Kawasan Permukiman warga di Jalan Taman Harapan RT 15/RW 03, Cawang, Jakarta Timur kerap kebanjiran. Pemilik rumah petak di sekitar lokasi pun harus menelan pil pahit lantaran kontrakan nya kerap terimbas banjir sehingga sepi peminat.

Pantauan detikcom, di lokasi, Minggu (26/2/2023) pukul 10.36 WIB terlihat sejumlah kontrakan yang berada di lokasi pinggir Sungai Ciliwung ini tidak berpenghuni. Tampak air sisa banjir masih menggenangi kontrakan serta cat tembok yang mengelupas.

Kondisi kontrakkan pun terlihat mengkhawatirkan karena lantai penuh dengan lumpur yang tebal disertai bau tak sedap. Lumpur tersebut juga tercampur dengan sampah yang menyangkut ketika banjir mulai surut.

Salah seorang pemilik kontrakan Wanti (30) menceritakan dahulu dirinya memiliki tiga rumah petak. Namun dirinya memutuskan menutup dua rumah petak miliknya demi menghindari tembok jebol akibat rembesan air.

“Karena sepi, jadi yang dua itu ditutup karena takut air masuk dan bikin jebol,” kata Wanti saat ditemui detikcom di lokasi, Minggu (26/2/2023).

Meskipun menyisakan satu rumah petak, bangunan itu pun tak kunjung terisi. Hal ini disebabkan lantaran masyarakat enggan mengontrak di lokasi tersebut karena tahu lokasinya berada di wilayah langganan banjir.

“Satu itu nggak ada yang ngontrak karena takut terseret banjir,” ujarnya.

Ini rumah-rumah petak langganan banjir di Cawang yang sepi pengontrak (Devi/detikcom)Ini rumah-rumah petak langganan banjir di Cawang yang sepi pengontrak (Devi/detikcom).

Sementara Sekretaris RT 15 RW 03, Imron (40) menyebut kondisi seperti ini telah berlangsung sejak lama. Bahkan, mayoritas rumah petak kondisinya sudah terbengkalai akibat terendam banjir.

Meski begitu, beberapa warga juga masih memilih menghuni kontrakan pinggir Sungai Ciliwung tersebut.

“Ada beberapa rumah yang sudah tidak ditempati. Ada kontrakan yang lama nggak ada yang nempati karena sering banjir,” kata Imron kepada detikcom, Minggu (26/2/2023).

“Jadi kontrakan lama ini dibiarkan gitu aja sama pemiliknya. Tapi ada juga sedikit warga yang masih ngontrak,” lanjut Imron.

(taa/dhn)

Selengkapnya

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *