Jakarta –
Elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus naik dan tembus ambang batas parlemen. Terbaru, pada rilis survei Charta Politika menunjukkan tingkat keterpilihan PPP berada di angka 4,1 persen.
Survei yang dilakukan pada tanggal 2-7 Mei 2023 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur tersebut menempatkan posisi PPP melewati angka dari psikologis parliamentary threshold (PT).
Terkait hal ini, Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi optimistis partainya terus terdongkrak tingkat elektabilitasnya pada Pemilu 2024 ke posisi lebih tinggi.
“Survei yang menempatkan posisi PPP di angka 4,1 persen ini menjadi angin segar bagi kader PPP seluruh Indonesia untuk lebih bersemangat lagi melakukan kerja-kerja elektoral di tengah masyarakat,” ucap Gus Arwani, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis (Selasa (16/5/2023).
Gus Arwani mengungkapkan survei oleh Litbang Kompas pada 22 Februari 2021 lalu PPP hanya memperoleh angka 0,5%. Kemudian Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada 25 april 2023 PPP meraih 2,3 persen, dan terbaru menurut Charta Politika yang dirilis pada 15 Mei 2023 menempatkan PPP pada angkat 4,1 persen.
“Alhamdulillah tren elektabilitas PPP terus naik, oleh karena itu, PPP akan terus menguatkan dan memantapkan tekad dan semangat kader untuk satu tujuan, menjemput kemenangan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017, ambang batas parlemen ditetapkan sebesar 4% dan berlaku nasional. Adapun hasil survei Charta Politika adalah sebagai berikut:
PDIP 22,1%
Gerindra 14,9%
Golkar 9,8%
PKB 7,8%
PKS 7,2%
NasDem 6,6%
Demokrat 6,1%
PPP 4,1%
PAN 3,8%
Perindo 3,2%
PSI 0,5%
Garuda 0,3%
Gelora 0,2%
Ummat 0,2%
PBB 0,1%
Hanura 0,1%
PKN 0,1%
Buruh 0,1%
TT/TJ 12,8%
(prf/ega)