Politik Gagasan, Bukan Politik Catwalk

Jakarta

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai sikap Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam peluncuran visi dan misi di Surabaya patut diapresiasi. Menurutnya, KIB menunjukkan mereka mengedepankan ide dan gagasan dalam berpolitik di Indonesia.

Adi menilai hal yang dilakukan Golkar, PAN, dan PPP merupakan tradisi dan budaya politik baru. Diketahui ketiga partai tersebut membuka ruang aspirasi bagi visi dan misi koalisi.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah ini menegaskan tidak hanya menunjukkan orkestra politik yang artifisial atau dangkal, KIB lebih mengedepankan narasi dan gagasan besar untuk Indonesia.

“(KIB) ini bukan politik para pesolek, yang mana mempertontonkan satu dandanan politik yang sebenarnya hanya manis dipermukaan, tapi tidak indah di belakang. Karena dalam realitasnya, banyak orang yang kelihatan populer, narsis di medsos, dikenal oleh publik, nyatanya juga tidak punya rekam jejak yang bagus-bagus amat,” tutur Adi dalam keterangan tertulis, Selasa (16/8/2022).

Adi menambahkan hal yang ditunjukkan oleh ketiga partai tersebut lebih bersifat kualitatif atau substansial. Meskipun masyarakat Indonesia lebih menyukai hal-hal yang bersifat kuantitatif, remeh temeh, atau popularitas hingga saat ini.

Dengan politik ide dan gagasannya, KIB menghadapi tantangan besar terkait kondisi masyarakat berlangsung sejak beberapa tahun belakangan ini. Adapun tantangan terbesar ini meliputi fenomena politik yang mengarah pada kultus individu yang kerap dicekoki ke masyarakat.

Adanya fenomena tersebut membuat masyarakat Indonesia lebih memilih orang-orang yang kelihatan populer dan sering narsis di medsosnya sekalipun rekam jejak politiknya tidak terlampau kelihatan. Menurut Adi, gagasan KIB harus melawan mainstream.

“Masyarakat kita ini kan selama ini pikirannya pendek-pendek, sederhana. Karena suka pemimpin pesolek itu, catwalk,” ujar Adi.

Bukan stagnansi politik, harusnya budaya politik yang lebih substansial ditunjukkan kepada masyarakat Indonesia. Budaya politik ini meliputi ide besar yang berguna untuk membawa kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia. Artinya, pilihan politik seseorang tidak akan menjadi dangkal hanya karena didasari pada sosok yang dipilih.

“Efeknya masyarakat kita gak rasional, kenapa gak rasional? Karena memang selama ini kita itu dipertontonkan pada satu orkestra politik untuk mencintai satu sosok yang kelihatan dipoles sederhana dan apa adanya, tanpa melihat gagasan-gagasan besar, dan itu yang terjadi sampai sekarang,” tegas Adi.

Simak Video: Seputar Visi Misi yang Diusung KIB untuk Pemilu 2024

[Gambas:Video 20detik]

(ega/ega)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *