Personel TNI dari Satgas Nanggala Kopassus terlibat bentrokan dengan personel Polri yang tergabung dalam Satgas Amole (Brimob) di Kabupaten Mimika, Papua, dipicu kesalahpahaman mengenai urusan rokok. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa angkat bicara soal kasus ini.
Andika menyatakan semua prajurit TNI yang terlibat dalam bentrokan tersebut akan diproses hukum. TNI juga sudah berkoordinasi dengan Polri dalam penanganan kasus ini.
Diketahui, personel TNI dari Satgas Nanggala Kopassus terlibat bentrok dengan personel Polri yang tergabung dalam Satgas Amole (Brimob) di Kabupaten Mimika, Papua. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyatakan kejadian itu dipicu kesalahpahaman.
Kamal mengungkapkan bentrokan itu terjadi dipicu karena urusan rokok. Awalnya, ada enam anggota Satgas Amole Kompi 3 yang sedang berjualan rokok di sekitar pos.
Kemudian, sekitar 20 personel Kopassus datang dengan maksud membeli rokok yang mereka jual. Namun anggota Kopassus komplain mengenai harga rokok itu.
Setelah itu, Kamal menjelaskan anggota Kopassus melakukan pengeroyokan terhadap enam anggota Brimob tersebut.
Kamal menyatakan bentrokan itu hanya kesalahpahaman. Menurutnya, kedua belah pihak telah berdamai.
Namun para anggota yang terlibat dalam bentrokan tetap diproses disiplin.
Simak berita lengkapnya di detikcom.
#detikcom #Kopassus #Brimob

Leave a Reply