Perludem Khawatir Kampanye 120 Hari Bikin Warga Tak Kenal Caleg DPR-DPRD

Jakarta

KPU mengusulkan masa kampanye Pemilu 2024 digelar 120 hari. Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyebut masa kampanye 120 hari jauh lebih pendek ketimbang pemilu sebelumnya.

“Tawaran 120 hari jauh lebih pendek dibandingkan pemilu-pemilu terdahulu. Pada 2009 kampanye pemilu berlangsung 9 bulan, 2014 selama 15 bulan lebih, sedangkan 2019 selama 6 bulan 3 minggu,” kata anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini kepada wartawan, Rabu (16/2/2022).

Titi mengatakan masa kampanye bukan hanya digunakan oleh pasangan capres dan cawapres, namun juga caleg DPR, DPD serta DPRD di Provinsi hingga Kabupaten/Kota yang jumlahnya sangat banyak. Dia mengatakan para caleg juga butuh waktu untuk mengenalkan diri ke masyarakat.

“Oleh karena itu, kalau waktu kampanyenya terlalu pendek bisa merugikan caleg-caleg maupun para pemilih karena bisa membuat mereka tidak optimal dalam mengenali para kandidat yang maju di pemilu DPR, DPD, dan DPRD,” ujar Titi.

“Dampaknya bisa buruk bagi pemilu legislatif kita, misalnya pemilih makin abai dan acuh tak acuh pada pileg dan lebih fokus pada pilpres,” lanjutnya.

Hal tersebut bisa memicu semakin tingginya surat suara tidak sah. Dia menyebut jumlah surat suara tidak sah pada Pemilu 2019 mencapai 17,5 juta suara untuk Pemilu DPR dan 29 juta lebih surat suara tidak sah untuk Pemilu DPD.

“Sehingga 4 bulan mestinya bisa dianggap wajar menimbang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan dan distribusi logistik maumpun kepentingan optimalisasi interaksi kampanye antara pasangan calon dan caleg sebagai peserta pemilu dengan para pemilih dan konstituen mereka,” ujar Titi.

Masa kampanye 120 hari, jelas Titi, memang membuat pengawasan kampanye berlangsung lebih panjang yang menuntut kerja lebih ekstra pengawas. Dia menyebut semua peserta Pemilu harus patuh terhadap aturan main.

“Agar tidak terjadi kampanye di luar jadwal maupun praktik politik transaksional lainnya. Namun, risiko yang sama juga bisa terjadi kalau durasi kampanyenya pendek. Kalau durasi kampanye lebih pendek, kecenderungannya calon akan coba-coba untuk curi start kampanye,” kata Titi.

Kampanye 120 Hari

Ketua KPU Ilham Saputra menyampaikan KPU tetap dengan usulan kampanye Pemilu 2024 selama 120 hari. Usul itu akan dibawa dan dibahas lagi di DPR.

“Tetapi tentu KPU juga akan kembali mengajukan Rancangan Peraturan PU terkait dengan dengan jadwal tahapan program untuk pemilu 2024 kita akan sampaikan lagi kepada komisi dua,” kata Ilham saat ditemui di acara launching Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Senin (14/2/2022).

Beberapa partai politik dan pemerintah mengusulkan kampanye Pemilu 2024 dipersingkat. Namun Ilham menyebut kampanye singkat rentan masalah kesiapan KPU.

“Kita sudah beberapa kali dalam diskusi kita sampaikan, bahwa masa kampanye ini jika kemudian di perkecil dipercepat menjadi 90 hari, ini agak rentan (masalah) dengan pengadaan logistik, kemudian belum lagi terkait permohonan gugatan terhadap pencalonan.

(isa/haf)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *