Perjuangan Bripka Guruh Salurkan Sembako untuk Suku Anak Dalam Jambi

Jakarta

Usulan kandidat penerima Hoegeng Awards 2023 mulai mengalir melalui formulir online di tautan http://dtk.id/hoegengawards2023. Salah satu yang diusulkan adalah Bripka Guruh Esa Putra, yang bertugas di Satuan Samapta Polres Sarolangun.

Salah satu pengusul Bripka Guruh yaitu seorang ASN di Dinas Penanaman Modal Pemprov Jambi, R Indra Saputra. Indra bercerita tentang sosok Bripka Guruh yang dinilai banyak membantu Suku Anak Dalam di Jambi yang sebagian masih hidup terbelakang. Begini ceritanya:

Sosok Guruh adalah anggota yang berintegritas tinggi, telah mengabdikan hidupnya di daerah terpencil dan berbaur dengan Suku Anak Dalam di daerah Air Hitam Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.

detikcom kemudian menghubungi R Indra Saputra untuk mengetahui lebih dalam sosok Bripka Guruh, serta apa saja yang telah dilakukannya terhadap Suku Anak Dalam di Jambi. Indra sendiri bercerita awal mula mengenal sosok Bripka Guruh melalui suatu komunitas yang bergerak di bidang otomotif.

“Hubungan keluarga nggak ada, rekan kerja juga nggak. Kita kenal sekitar 2019 akhir, saya tahu beliau waktu itu dari komunitas. Dia ada di komunitas Avanza apa gitu, kalau saya di komunitas motor. Dia punya banyak komunitas. Jadi makanya kita kenal dari situ, komunitas bergeraknya di bidang otomotif,” kata Indra kepada detikcom, Jumat (27/1/2023).

Indra mengatakan Bripka Guruh kerap memberi bantuan kebutuhan pokok kepada Suku Anak Dalam yang masih hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat tinggal. Bripka Guruh disebut kerap mengumpulkan donasi tersebut melalui komunitas-komunitas yang diikutinya.

Setelah donasi tersebut, Indra mengatakan Bripka Guruh sendiri yang menyalurkannya ke Suku Anak Dalam. Dia sendiri belum pernah ikut langsung menyalurkan donasi tersebut ke Suku Anak Dalam.

“Dia nyalurin bantuan, ngumpulin teman komunitas itu, dia ada beberapa komunitas. Saya juga pernah diajak galang donasi, nanti diantar ke dalam sana. Jauh itu lokasinya, dia yang ngantar. Pas donasinya kebetulan saya ikut juga,” tuturnya.

Donasi yang dikumpulkannya beragam, mulai dari pakaian layak pakai hingga sembako. Hal itu dikatakannya karena Suku Anak Dalam yang masih memegang teguh aturan adat, tidak bisa bertani untuk memproduksi bahan pangan sendiri.

“Donasinya pakaian layak pakai gitu, bahan-bahan sembako gitu. Itu tergantung komunitas juga dikasihnya apa, tapi jarang berbentuk uang, kebutuhan pokok gitu beras.

Karena mereka kan nggak bisa bertani, mereka kan pemburu dan meramu. Jadi nggak ada beras, mereka juga nggak tahu cari uang gitu kan,” ucapnya.

Berawal dari Upaya Penyelesaian Konflik

Bripka Guruh Esa Putra menceritakan awal mula dirinya tergerak membantu Suku Anak Dalam. Berawal pada tahun 2019, saat dia bertugas menjadi Bhabinkamtibmas Desa Lubuk Kepayang dan Desa Baru, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.

“Jadi itu kemarin waktu saya bertugas di Polsek Air Hitam kan di bagian Bhabinkamtibmas. Jadi saya sering di situ dengan Jenang, masyarakat umum yang diangkat sebagai perwakilan atau juru bicara dari Suku Anak Dalam. Jadi setiap ada masalah, Jenang yang berperan. Sering lah di situ ada yang dari Suku Anak Dalam sudah dibina juga sama LSM, cuma tidak semua tercover,” katanya.

Bripka Guruh salurkan bantuan ke Suku Anak Dalam JambiBripka Guruh salurkan bantuan ke Suku Anak Dalam Jambi Foto: Dok. Bripka Guruh

Sebagian Suku Anak Dalam, menurutnya, masih ada yang hidup kurang layak. Untuk sekadar makan, mereka kerap mengambil sesuatu dari pekarangan warga. Hal itu bukan berarti karena mereka melanggar hukum.

Menurut Bripka Guruh, mereka melakukan itu karena tidak begitu memahami aturan yang berlaku. Dia berupaya agar konflik di antara Suku Anak Dalam dengan masyarakat umum tidak meluas hingga menjadi kontak fisik.

“Iya biar nggak sampai ada penganiayaan atau apa. Jadi mereka sering konflik, ada miskomunikasi di situ. Jadi saya bergerak untuk meminta donasi kayak pengumpulan baju, kalau ada dana saya belikan sembako. Mereka kan yang penting ada berasnya aja dulu, bahan pokok lain mungkin mereka bisa mancing. Kan bisa untuk meminimalisir gesekan dengan masyarakat di sana,” tuturnya.

Meski sudah tidak bertugas di Polsek Air Hitam, dia masih menaruh perhatian kepada Suku Anak Dalam. Melalui komunitas-komunitas yang diikutinya, dia mengumpulkan donasi untuk membantu Suku Anak Dalam.

“Komunitas motor itu nanti ngumpulin donasi lewat situ, kemudian saya kolaborasikan dengan kegiatan sosial saya ini. Sambil open donasi kalau ada acara gitu,” ujarnya.

Bripka Guruh sendiri saat ini tergabung di enam komunitas yang berbeda. Simak cerita selengkapnya

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *