Pengendalian Pandemi Jadi Kunci Capai Target Pendapatan Daerah

Jakarta

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menghadiri Rapat Koordinasi Monitoring, Evaluasi Program, dan Kegiatan Strategis Provinsi Lampung di Mahan Agung, Bandar Lampung kemarin. Dalam rakor tersebut, Tito meminta kepala daerah agar mengutamakan program pengendalian pandemi COVID-19 di tahun 2022.

“Yang paling utama sekali adalah pengendalian pandemi, karena kendali pandemi ini menjadi kunci bagi kita semua untuk bisa mencapai target pendapatan (daerah) sekaligus untuk membuat dan mengeksekusi program sesuai dengan rencana belanja,” ungkap Tito dalam keterangan tertulis, Kamis (6/1/2022).

Tito menjelaskan jika pandemi tidak terkendali maka daerah akan sulit untuk mencapai target pendapatan dan target belanja.

“Karena mengelola pemerintahan itu, baik di pusat di daerah sama, bagaimana caranya pendapatan lebih besar daripada belanja, kira-kira seperti itu, pendapatan yang banyak belanjanya kira-kira di bawah sedikit itu namanya surplus, jangan sampai target pendapatan tidak sampai belanjanya tinggi itu namanya defisit, tidak bisa dieksekusi,” tambahnya.

Lebih lanjut, kata dia, kondisi dua minggu setelah puncak libur Nataru menjadi hal penting. Ia berharap tingginya capaian vaksinasi nasional dapat mencegah lonjakan kasus COVID-19.

“Saya menyampaikan kepada Bapak Gubernur, Bapak-Ibu Bupati/Wali Kota supaya tidak boleh lengah. Kenapa? Karena kita sedang menunggu ini, massa yang sangat penting, yaitu setelah Natal dan Tahun Baru, kita lihat 2 minggu ke depan, mudah-mudahan secara nasional tidak terjadi lonjakan signifikan,” ungkap Tito.

Oleh karena itu, Tito meminta kepala daerah agar tetap mengampanyekan protokol kesehatan, terutama memakai masker. Ia menilai masker menjadi prokes nomor satu mengingat penyebaran virus yang masuk ke rongga pernafasan.

“Kedua, mempercepat vaksinasi bagi yang belum terutama lansia, sisir kembali door to door, supaya orang tua ini yang paling rentan, sehingga tingkat kematian bisa betul-betul diturunkan,” imbuhnya.

Ketiga, kata Tito, kepala daerah perlu menyiapkan skenario terburuk jika terjadi lonjakan kasus, atau adanya pasien yang masuk rumah sakit karena varian Omicron. Tak hanya itu, ia meminta kepala daerah untuk belajar dari pengalaman dengan mempersiapkan sarana prasarana fasilitas kesehatan, obat-obatan, oksigen, tenaga kesehatan dalam satu bulan.

“Kita belum paham karakter daripada Omicron, mudah-mudahan bisa dinetralisir betul oleh antibodi kita,” harapnya.

Tito juga menyampaikan jika pandemi sudah terkendali, pemerintah daerah secara paralel dapat menjalankan program-program yang menjadi perhatian di Provinsi Lampung, terutama pemulihan ekonomi.

(akd/ega)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *