Pengamat: akan Menarik Jika Golkar & Gerindra Memasangkan Prabowo dan Airlangga di Pilpres 2024

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Political Public and Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai Partai Golkar dan Gerindra seperti ayah dan anak jika bersatu memasangkan Prabowo dan Airlangga sebagai capres dan cawapres.

Menurutnya, akan menarik jika melihat perpaduan keduanya.

“Ditambah PKB maka akan lebih kuat,” ucap Jerry dalam webinar berjudul ‘Pilpres 2024 Prabowo-Airlangga Pasangan Ideal’, Jumat (12/5/2023).

Ditambah lagi, Jerry menilai sebagai partai lama, Golkar memang terpengaruh budaya selama 32 tahun dari era Orba, yang dalam pemilihan presiden, isu-isu akan dimainkan untuk meningkatkan elektabilitas.

Baca juga: Elite PKB Beri Sinyal Duet Prabowo-Cak Imin Segera Diumumkan

“Prabowo perlu mencari narasi politik yang tepat untuk memenangkan kembali pemilih yang dulunya mendukungnya,” kata Jerry.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut Prabowo dan Airlangga merupakan duet yang ideal.

Menurutnya, kedua menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf itu memiliki kemampuan dan pengalaman yang mumpuni di bidang politik dan ekonomi.

“Masih ketidakpastian mengenai apakah Golkar akan menjadi nomor dua dalam hal pencalonan wakil presiden, ataukah Prabowo akan menjadi bakal presiden,” kata Dedi.

Sementara pengamat politik dari Universitas Indonesia Reza Hariyadi menjelaskan secara realistis, Golkar sebagai calon wakil presiden bisa memberikan keuntungan bagi Prabowo, dengan catatan Golkar menurunkan targetnya sebagai wakil presiden.

“Di sisi lain, diharapkan hal ini dapat memberikan efek positif bagi Golkar dalam meningkatkan elektabilitasnya,” ucap Reza.

Baca juga: Peta Kekuatan Ganjar Pranowo, Prabowo, dan Anies Baswedan dalam 3 Survei Terbaru di Bulan Mei 2023

Reza menyebut pengelolaan negara akan sangat tergantung pada capres dan cawapres terpilih. Jika tidak menghilangkan politik identitas dan pencitraan.

“Pilpres yang tertuju pada popularitas dan elektabilitas sulit untuk mewujudkan pemimpin yang berkualitas,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Partai Golkar, Nusron Wahid mengatakan pihaknya terus berupaya agar koalisi besar terwujud.

Selengkapnya


Posted

in

by

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *