Jakarta –
Penembakan massal di pusat Saksi Yehuwa di kota Hamburg, Jerman, telah menewaskan delapan orang, termasuk tersangka pelaku. Motif serangan itu masih belum jelas.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/3/2023), beberapa orang lainnya terluka dalam penembakan brutal pada Kamis (9/3) malam waktu setempat di gedung Kingdom Hall di kota Hamburg, tempat anggota jemaat Saksi Yehuwa tengah mengikuti acara keagamaan.
“Delapan orang tewas, tampaknya termasuk tersangka pelaku,” kata polisi Hamburg dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa beberapa orang lainnya terluka.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuk “tindakan kekerasan yang brutal” tersebut dan mengatakan bahwa pikirannya tertuju pada para korban dan orang-orang yang mereka cintai.
Asosiasi Saksi Yehuwa di Jerman mengatakan “sangat sedih dengan serangan mengerikan terhadap anggotanya”.
Polisi melaporkan panggilan darurat pertama dilakukan setelah tembakan terdengar di gedung yang berada di distrik Gross Borstel, Hamburg utara tersebut.
Polisi Hamburg mengatakan mereka masih bekerja untuk mengetahui motif serangan itu.
“Saat ini tidak ada informasi yang dapat dipercaya tentang motif kejahatan tersebut,” kata polisi, mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi.
Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser mengatakan para penyelidik “bekerja keras untuk menentukan latar belakang” serangan itu.
Media Jerman, Der Spiegel melaporkan bahwa tersangka penyerang adalah mantan anggota komunitas Saksi Yehuwa yang tidak dikenal sebagai ekstremis.
Majalah itu, yang tidak menyebutkan sumbernya, menggambarkan dia sebagai pria berusia 30-40 tahun dan mengatakan dia bersenjatakan pistol.
(ita/ita)