Lebih dari 10 'ruang penyiksaan' ditemukan di daerah reklamasi di timur laut Ukraina, kata Zelensky

Pembaruan langsung: perang Rusia di Ukraina

Teknisi forensik di lokasi kuburan massal di pinggiran Izium pada hari Minggu.
Teknisi forensik di lokasi kuburan massal di pinggiran Izium pada hari Minggu. (Foto oleh Juan Barreto/AFP/Getty Images)

Mayat lainnya yang sebagian besar warga sipil, termasuk dua anak, ditemukan di kota Izium di Ukraina timur, kata para pejabat Senin.

Secara terpisah, dua mayat lagi ditemukan di Buchakota di pinggiran Kyiv yang merupakan tempat terjadinya kekejaman massal pada awal perang, kata pihak berwenang.

Di Izium, 146 mayat yang sebagian besar warga sipil digali dari situs pemakaman massal, menurut Oleh Synehubov, kepala administrasi sipil-militer wilayah Kharkiv.

“Beberapa orang mati memiliki tanda-tanda kematian yang kejam, dan ada tubuh dengan tangan terikat dan bekas penyiksaan. Korban tewas juga mengalami luka akibat ledakan ranjau, pecahan peluru dan luka tusuk,” kata Synehubov, seraya menambahkan bahwa semua mayat telah dikirim untuk pemeriksaan forensik untuk menentukan penyebab akhir kematian.

Pada hari Minggu, Walikota Izium Valerii Marchenko mengatakan penggalian jenazah akan berlanjut selama dua minggu lagi.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan setidaknya 440 kuburan “tak bertanda” ditemukan di kota itu dalam beberapa hari terakhir dan pada hari Jumat, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa beberapa mayat menunjukkan “tanda-tanda penyiksaan,” menyalahkan Rusia atas apa yang disebutnya “kekejaman dan terorisme.” Rusia telah menolak tuduhan Ukraina atas kejahatan perang sebagai “kebohongan.”

Di Bucha, relawan menemukan dua lagi “korban agresi Rusia” dalam pakaian sipil, menurut sebuah posting Facebook pada hari Senin dari Dewan Kota Bucha. Mayat-mayat itu ditemukan saat para sukarelawan berpatroli di hutan di sekitar Jalan Raya Warsawa dekat pemukiman Vorzel.

Beberapa latar belakang: Nama Bucha menjadi buah bibir untuk kejahatan perang setelah laporan tentang eksekusi singkat, kebrutalan dan penembakan tanpa pandang bulu muncul setelah mundurnya Rusia secara tergesa-gesa pada 31 Maret.

Source link


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *