Pelatih Biliar Cerita Detik-detik Dijewer Gubsu Edy: Kuat Itu!

Medan

Pelatih Biliar PON, Khoirudin (Choki) Aritonang, menceritakan detik-detik dirinya dijewer oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Choki mengatakan Edy menjewer dirinya dengan kuat.

Choki mengatakan dirinya dijewer saat acara pemberian tali asih pada Senin (27/12) yang lalu. Acaranya itu awalnya berjalan seperti biasa.

“Kejadian itu pada pukul 14.00 WIB lah mulai. Dari jadwal itu kan pukul 13.30 WIB. Molor, molor, akhirnya pukul 14.00 WIB dimulai kegiatan. Mulai dari laporan ketua KONI, sampai langsung gubernur, ya kan,” ucap Choki di Medan, Kamis (30/12/2021).

Choki mengatakan saat itu Edy menyampaikan beberapa hal tentang pembangunan. Di tengah acara, Edy memanggil dirinya maju ke depan karena disebut tidak tepuk tangan saat acara.

“Yang saya bingung kejadiannya, saya dipanggil, disuruh maju ke depan,” tuturnya.

Choki mengatakan awalnya dirinya diminta maju sebagai candaan yang dilakukan Edy. Namun lama-kelamaan, kata Choki, Edy terlihat serius memarahinya.

“Semakin ini, semakin ini, kok sepertinya serius. Sampai itu lah pertanyaannya. Kenapa kamu tidak tepuk tangan. Pada saat saya menyampaikan sambutan yang berapi-api,” sebut Choki.

“Sekali lagi berulang ulang saya sampaikan, saya bingung. Yang berapi api itu yang mana, kenapa harus saya tepuk tangan. Saya tidak mau menjawab disitu, dikasih mic, tapi tidak saya jawab. Karena saya juga bingung, sambil ketawa-ketawa,” tambahnya.

Choki mengatakan Edy saat itu semakin terlihat serius memarahinya. Hingga akhirnya Choki dijewer oleh Edy.

“Dan ini semakin serius ternyata, tepuk-tepuk bahu saya, jewer, kuat itu. Kalau jewer itu rasa sayang, saya rasa cuma sebatas ini (mengelus kuping). Kepala saya tidak terikut,” tutur Choki.

Screenshot video viral Edy jewer pelatih biliar (dok. Istimewa)Foto: Screenshot video viral Edy jewer pelatih biliar (dok. Istimewa)

Setelah menjewer, kata Choki, Edy juga berbicara kasar terhadapnya. Edy saat itu menyebut Choki dengan kata-kata sontoloyo.

“Begitu dia bilang sontoloyo, saya langsung tinggalkan, saya bukan diusir,” jelasnya.

Choki memilih meninggalkan lokasi setelah Edy berbicara kasar terhadapnya. Hal itu dia lakukan karena khawatir ikut tersulut emosi.

“Saya takut juga sebagai manusia, saya emosi disitu mempermalukan beliau. Karena ada beberapa yang saya anggap di ruangan itu adalah menggantikan ayah saya. Ketua KONI itu saya anggap sebagai orang tua saya. Makanya saya nggak mau ribut disitu, saya tahan malunya sampai saya keluar. Kalaulah tidak saya pandang kemarin, saya rasa sudah rusuh,” paparnya.

Sebelumnya, aksi Edy menjewer pelatih Biliar PON ini viral. Edy awalnya mengatakan jeweran itu merupakan jeweran sayang.

“Jewer sayang itu,” ujar Edy saat ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12).

Edy juga menjelaskan alasan dirinya menjewer pelatih biliar tersebut. Edy mengatakan dia melakukan itu karena Choki tertidur saat acara.

“Pelatih saya, saya ngumpul begini, dia tidur,” ucap Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Rabu (29/12).

(afb/isa)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *