Pelajar SMP Tewas Dibacok di Parung, Ternyata Hanya karena Rp 200 Ribu

Parung

Polisi menangkap lima pelaku pembacokan pelajar hingga tewas usai menonton futsal di Parung, Bogor. Pembacokan terjadi karena perkara uang taruhan Rp 200 ribu di pertandingan futsal antar sekolah korban dan pelaku.

“Motif para pelaku ini melakukan pengeroyokan yaitu awalnya anak-anak dari SMPN 1 Parung tidak mau membayar uang taruhan sebesar Rp 200 ribu,” ungkap Sularso dalam keterangannya, Senin (13/3/2023).

Sularso menyebutkan, uang taruhan tidak dibayar karena tim pemenang futsal dianggap berlaku curang, dan banyak merekrut pemain dari luar sekolah.

“Alasannya para pemain yang bermain di SMP Yapia ini banyak pemain luar sekolah,” kata Sularso.

Hal ini kemudian yang memicu kemarahan para pendukung dan alumni sekolah pemenang pertandingan futsal. Mereka kemudian mengadang rombongan korban ketika pulang usai bertanding futsal.

“Sehingga pada saat anak-anak dari SMPN Parung hendak pulang, langsung dihadang sambil membawa senjata tajam. Pada saat itu korban TN terjatuh dan dibacok oleh para pelaku dengan menggunakan sajam jenis celurit,” kata Sularso.

“Korban TN mengalami luka bacokan sehingga menyebabkan korban TN meninggal dunia,” tambahnya.

Pembacokan terhadap TN terjadi usai pertandingan antara dua SMP di Parung, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (6/3) malam. Korban tewas dengan luka sabetan senjata tajam di bagian paha dan kaki.

“Kejadian pengeroyokan tersebut terjadi usai pertandingan futsal antar-SMP selesai. Korban TN mengalami luka yang cukup parah akibat terkena sayatan senjata tajam pada bagian paha dan lengan, hingga mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Sularso.

Polisi menangkap lima pelaku pembacokan yang menewaskan pelajar di Parung, Bogor, usai menonton pertandingan futsal. Lima pelaku yang diamankan berusia 15-20 tahun.

“Pihak kepolisan Polsek Parung melakukan penyelidikan terkait aksi pengeroyokan berhasil mengamankan lima orang pelaku pengeroyokan berinisial MF (16), GP (16), AM (18) IS (20), dan S (15),” ungkap Kapolsek Parung Kompol Sularsondalam keterangannya, Senin (13/3/2023).

Saat ini, kata Sularso, kelima pelaku masih dalam pemeriksaan intensif oleh penyidik. Pengembangan maaih dilakukan untuk menangkap 4 pelaku lainnya.

“Kelima pelaku masih menjalani proses penyidikan lebih lanjut. Kami masih melakukan pengejaran terhadap empat pelaku lainnya, masih DPO,” sebut Sularso.

(maa/maa)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *