Pekerja Seks Laris di Forum Ekonomi Dunia, Nyamar Jadi Wanita Kantoran

Davos

Setiap tahun, Davos, sebuah kota resor ski di Swiss, menjadi tuan rumah pertemuan ekonomi global, World Economic Forum. Di tengah pembahasan isu ekonomi dan transaksi bisnis yang serius, ada tamu yang malah memanfaatkan waktu luang dengan bersenang-senang bersama pekerja seks.

Bisnis prostitusi ternyata marak setiap kali ada perhelatan yang rutin dihadiri oleh para konglomerat, bos perusahaan internasional, dan utusan pemerintahan dari bangsa-bangsa di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Saking tingginya permintaan, seperti dilaporkan The Times of London, kepolisian Swiss mengonfirmasi setidaknya ada 100 pekerja seks yang datang ke Davos 2020.

Participants walk on a snow covered path outside the Congress Centre during the 53rd annual meeting of the World Economic Forum, WEF, in Davos, Switzerland, Monday, Jan 16, 2023. The meeting brings together entrepreneurs, scientists, corporate and political leaders in Davos under the topic Para partisipan World Economic Forum 2023. (Foto: Laurent Gillieron/Keystone via AP)

Permintaan sepertinya tidak akan menurun di World Economic Forum tahun ini yang berlangsung pada 16-20 Januari 2023. Salah satu setidaknya demikian menurut seorang perempuan yang mengatur bisnis kotor tersebut.

Kepada situs 20 Minuten, ia mengaku sudah menerima 11 reservasi dan 25 permintaan. “Beberapa di antaranya memesan escort buat dirinya sendiri atau karyawan mereka untuk meriahkan pesta di kamar hotel mereka,” kata wanita tersebut.

The logo of the World Economic Forum displayed on a window during the Annual Meeting of the Forum in Davos, Switzerland Tuesday, Jan. 17, 2023. The annual meeting of the World Economic Forum is taking place in Davos from Jan. 16 until Jan. 20, 2023. (AP Photo/Markus Schreiber)Foto: AP/Markus Schreiber

Padahal tarif yang dipasang cukup mahal. Seorang pekerja seks yang menggunakan nama Liana mengatakan, harga dibuka dari US$ 750 atau sekitar Rp 11,3 juta per jam. Untuk tarif semalaman, Liana yang mengaku kerap melayani klien asal AS, menawarkan jasanya sebesar US$ 2.500 atau Rp 38 juta.

Para pekerja seks ini sebisa mungkin berdandan sewajarnya agar dapat membaur dengan para tamu. Liana sendiri menggunakan busana kantoran.

Namun, ada pula yang berani blak-blakan eksis di media sosial untuk berbagi pengalamannya. Seperti yang dilakukan Salome Balthus, pekerja seks asal Jerman.

“Kencan di Swiss saat #WEF artinya melihat pasukan keamanan bersenjata di koridor hotel jam 2 pagi,” tulis Salome seperti dikutip Daily Mail.

Ia juga mengaku memiliki klien yang memiliki kekuatan dan pengaruh cukup besar. “Anda jangan sampai berurusan dengan mereka,” saat ditanya siapa saja pelanggannya.

Namun menurut Salome, politisi paling jarang menggunakan jasanya. “Mereka orang yang tidak punya waktu ataupun hasrat,” aku Salome.

Simak Video “Absen Wamil, Aktor Chae Jong Hyeop Ngaku Idap Epilepsi
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)



Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *