Karena lebih banyak informasi telah muncul pada hari-hari sejak agen FBI menyisir kediaman pribadi mantan Presiden, pejabat pemerintahan saat ini menjadi semakin khawatir tentang apa yang diambil Trump dan apakah informasi itu – beberapa terletak di fasilitas penyimpanan tingkat bawah tanah di Mar-a-Lago — berpotensi membahayakan sumber dan metode komunitas intelijen AS.
“Ada keprihatinan yang mendalam,” kata seorang pejabat senior pemerintah kepada CNN.
Pejabat intelijen juga telah menyatakan keprihatinan tentang apa yang mungkin diambil Trump, menurut sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut. Perwakilan komunitas intelijen telah berdiskusi dengan Departemen Kehakiman, komite intelijen kongres, dan Arsip Nasional dalam beberapa bulan terakhir tentang kemungkinan hilangnya dokumen sensitif, kata sumber itu.
Ditanya pada hari Rabu apakah Biden perlu diberi pengarahan tentang implikasi keamanan nasional, kepala staf Gedung Putih Ron Klain bersikeras bahwa Presiden akan menjaga jarak.
“Salah satu alasan mengapa Joe Biden terpilih sebagai Presiden adalah dia berjanji bahwa dia tidak akan ikut campur seperti yang dilakukan pendahulunya dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman, bahwa dia tidak akan ikut campur secara politis dalam penegakan hukum kami di Departemen Kehakiman,” katanya kepada CNN. Dan Lemon.
Tanpa mengetahui dengan tepat apa yang ada dalam materi yang diambil dari Mar-a-Lago, para pejabat telah menyuarakan keprihatinan internal tentang apakah hal itu dapat menghambat badan mata-mata negara dengan membahayakan cara para pejabat mengumpulkan intelijen. Ada juga diskusi tentang potensi kejatuhan diplomatik, termasuk apakah informasi yang ditemukan di Mar-a-Lago dapat menyebabkan ketegangan dengan sekutu.
Kedutaan Besar Prancis di Washington menolak untuk mengatakan apakah mereka telah berdiskusi dengan Gedung Putih tentang materi tersebut. Gedung Putih juga menolak mengomentari kekhawatiran internal tentang informasi rahasia yang dibawa ke Mar-a-Lago.
Biden sebagai presiden sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan tentang penanganan informasi sensitif oleh Trump. Dia mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya di awal masa jabatannya dengan memotong akses Trump ke briefing intelijen, rasa hormat yang sebelumnya diberikan kepada semua mantan presiden.
“Apa nilai yang memberinya pengarahan intelijen?” Biden mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CBS News pada Februari 2021. “Apa dampak yang dia miliki, selain fakta dia mungkin tergelincir dan mengatakan sesuatu?”
Para pembantu Biden sebelumnya mempertanyakan apakah Trump dapat mengungkapkan informasi rahasia atau sensitif yang dia pelajari selama hari-harinya sebagai presiden dalam pidato atau wawancara, yang sering disampaikan begitu saja.
Tinggalkan Balasan