Jakarta –
Mie Gacoan yang viral di mana-mana tak bisa dapat sertifikasi halal. Lalu ada kisah penemu ransum TNI, hingga makanan anjing disajikan ala nasi padang.
Sebagai pelopor mie pedas nomor satu di Indonesia, nama Mie Gacoan identik dengan antrean panjang, menu makanan yang murah, hingga rasa mie pedas yang bikin nagih.
Namun dibalik kepopuleran Mie Gacoan yang jadi fenomena di mana-mana, restoran mie pedas ini ternyata tidak mendapat sertifikasi halal karena suatu hal.
Lalu ada juga kisah Sardjito sang penemu ransum TNI. Ransum ini merupakan bekal makanan yang bisa bertahan lama hingga bertahun-tahun, dengan cara penyajian yang praktis.
Terakhir ada makanan anjing yang sengaja diracik dan dibentuk mirip menu nasi Padang dengan lauk seperti ayam, gulai hingga rendang. Menu ini banyak dipesan oleh pencinta anabul.
Berikut tiga artikel yang paling menarik minat pembaca detikFood kemarin (19/08).
1 Mie Gacoan Sertifikasi Halal
Mie Gacoan Foto: detikfood
|
Nama brand Mie Gacoan pertama kali dibuat di tahun 2016. Namun gerai Mie Gacoan pertama kali berdiri di kota Solo pada tahun 2018. Empat tahun berselang, kini Mie Gacoan memiliki banyak cabang di Jakarta hingga Bali.
Namun sampai sekarang kehalalan Mie Gacoan masih dipertanyakan, karena gerai restoran mie pedas murah ini belum memiliki sertifikasi halal. Ditelusuri lebih lanjut, Mie Gacoan tidak bisa mendapatkan sertifikasi halal, bukan karena bahan makanan yang digunakan. Melainkan nama produk yang mengandung unsur nama ‘setan’ hingga ‘iblis’.
Baca Juga: Mie Gacoan Tak Bisa Disertifikasi Halal, Ini Penjelasannya
2 Kisah Penemu Ransum TNI
Sardjito, Sosok Penemu Ransum Biskuit TNI Saat Perang Kemerdekaan, yang Mirip dengan Bakpia Foto: Usman Hadi/detikcom
|
Ransum TNI sudah ada sejak dulu, disajikan dengan praktis dan bisa dimakan di mana saja. Ransum ini menjadi bekal para prajurit yang tengah terjun ke medan perang. Namun, ransum TNI pertama kali diciptakan oleh Sardjito.
Pada tahun 1949, Sardjito diperintahkan untuk membuat ransum yang mirip dengan ransum milik tentara Belanda. Tapi Sardjito berpikir untuk membuat ransum yang beda dengan buatan Belanda. Hal ini ia lakukan dengan alasan khusus karena takut ransum milik Indonesia disita Belanda.
Baca Juga: Sardjito, Sosok Penemu Ransum Biskuit TNI Saat Perang Kemerdekaan
Simak Video “Pemerintah Bakal Gratiskan Sertifikat Halal untuk UKM“
[Gambas:Video 20detik]
Tinggalkan Balasan