Michelin Buka Suara soal Tuduhan Jorge Martin yang Bikin Balapannya Hancur



Jakarta

Jorge Martin menyalahkan kondisi bannya saat performa buruk di balapan utama MotoGP Qatar 2023. Martin harus puas finis ke-10 di tengah perebutan gelar juara dunia dengan Francesco ‘Pecco’ Bagnaia. Kini, keduanya berjarak 21 poin di klasemen sementara.

Kondisi buruk Martin sudah terjadi sejak start. Ketika start, ban belakang motor Ducati Desmosedici GP23 tunggangan Martin mengalami selip. Dia kehilangan posisi di awal balapan.

Sepanjang balapan, Martin juga tampak tidak memiliki pace yang baik. Beberapa pebalap dengan mudah menyalip Martin. Hingga akhirnya ia harus puas finis di urutan kesepuluh.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Yang pasti saya merasa tidak nyaman. Anda sudah melihat di start bahwa saya mengalami selip yang besar dan Anda dapat memahami apa yang terjadi. Ban belakang tidak berfungsi dengan baik,” kata Martin dalam sebuah video wawancara yang ditayangkan situs resmi MotoGP.com.

“Saya sangat kecewa karena kejuaraan ditentukan oleh ban yang buruk. Tapi ini terjadi pada saya. Itu sangat disayangkan. Tapi memang begitulah adanya,” ungkapnya.

Martin mengaku telah kesulitan menangani motornya. Dia mengatakan tidak memiliki grip yang baik di ban belakang.

“Saya tidak bisa menghentikan (mengurangi kecepatan) motornya. Saya tidak bisa berbelok. Saya tidak bisa membuka gas. Kondisinya seperti (trek) basah,” ujarnya.

Martin menuding ban Michelin di motornya bermasalah. Sebab, dia kehilangan kecepatan 1,5 detik dalam satu hari.

“Saya rasa saya tidak lupa cara balapan. Mereka (Michelin) perlu melakukan perbaikan dan mereka perlu menganalisis mengapa hal ini terjadi, sehingga hal ini tidak terjadi lagi di masa depan. Mudah-mudahan saya bisa bertarung untuk lebih banyak kejuaraan di masa depan, tapi hari ini saya merasa kehilangan besar, karena sekarang sangat sulit,” kata Martin dikutip The Race.

Bos Michelin Piero Taramasso buka suara soal tudingan Martin terkait ban motornya. Menurutnya, Michelin masih menganalisis datanya.

“Apa yang dapat kami katakan pada tahap ini adalah bahwa bannya langsung datang ke sini setelah diproduksi, dan belum pernah digunakan atau dipanaskan pada kesempatan lain sebelum digunakan untuk balapan,” ujar Taramasso.

“Rekor dipecahkan akhir pekan ini, dan rekor putaran balapan dipecahkan pada putaran terakhir Grand Prix, menunjukkan performa konsisten ban Michelin. Mayoritas pebalap memilih kompon hard baik untuk roda depan maupun belakang, pada lintasan dengan aspal baru dan lebih dari 22 lap,” ungkapnya.

Simak Video “Jorge Martin Crash di Mandalika: Masih Ada 10 Balapan Lagi
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/dry)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply