Meninggalnya Siswa MI di Magetan Sehari Usai Vaksinasi Dilaporkan ke Komda KIPI

Magetan

Dinas Kesehatan Magetan belum bisa menyimpulkan soal meninggalnya siswa Madrasah Ibtidaiyah apakah karena vaksinasi atau tidak. Temuan atau kasus ini akan dilaporkan ke Komda KIPI.

“Sebelumnya sudah dilakukan screening sesuai formulir yang ada, pengecekan suhu tubuh semua normal,” ujar Plt Kadinkes Magetan dr Rohmat Hidayat saat dikonfirmasi detikcom, Senin (3/1/2022).

Rohmat, mengatakan Dinkes Magetan masih belum yakin kematian M Ramdan Dzuhri (10) dikarenakan vaksinasi. Dinkes sendiri juga akan mengumpulkan bukti-bukti apakah ada penyebab trauma pasca-jatuh saat bermain bersama temannya.

“Jadi menurut kami kejadian itu (meninggalnya MRZ) belum tentu penyebabnya dari vaksinasi. Jadi masih perlu pembuktian apakah benar karena vaksin atau karena trauma karena sempat jatuh,” kata Rohmat.

Rohmat menjelaskan atas meninggalnya Ramdan sehari usai vaksinasi, Dinkes Magetan akan melakukan evaluasi. “Evaluasi tetap dilakukan,” paparnya.

Rohmat menambahkan untuk warga Magetan diharapkan tidak panik atas adanya laporan siswa meninggal usai vaksinasi. Sampai sekarang, di Magetan ada 15 ribu anak berusia 6-11 tahun yang sudah divaksin dengan target 53 ribu.

“Saya berharap orang tua tidak khawatir karena selama ini tidak ada masalah terkait vaksinasi. Saat ini sudah 15 ribu siswa yang telah di vaksinasi dan tidak ada keluhan, Cakupannya sudah 28.93 persen, ” tandasnya

Sebelumnya, M Ramdan Dzuhri (10) siswa kelas 4, MI Al Abror, Desa Tegalarum, Kecamatan Bendo meninggal dunia sehari setelah mengikuti vaksinasi di MI Desa Belotan pada Senin 27 Desember 2020. Esok harinya atau pada tanggal 28 Desember 2020, Ramdan meninggal setelah sebelumnya sempat jatuh.

(iwd/iwd)

Selengkapnya

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *