Mengaku Dekat SBY, Ferdinand Hutahaean Tuding Partai Demokrat Kini Telah Menyimpang Usung Anies

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Manuver politik Partai Demokrat yang dekat dengan Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikritik oleh mantan kadernya sendiri. Orang itu tidak lain Ferdinand Hutahaean.

Eks Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku mengenal dekat sosok pendiri partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Bahkan, dia mengenal betul manifestasi politik partai berlambang mercy tersebut.

“Saya dengan Partai Demokrat ini sangat memahami sebetulnya siapa Partai Demokrat secara detil dan catatan-catatan politik karena saya cukup dekat waktu itu dengan pak SBY dan manifestasi politik Partai Demokrat itu saya sangat mengenal,” kata Ferdinand dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (12/11/2022).

Karena itu, Ferdinand mengaku dirinya kecewa dengan manuver politik Partai Demokrat yang dekat  gerbong yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Dia mengingatkan kader untuk kembali ke jalur nasionalis.

“Jadi pesan saya kepada Partai Demokrat kembalilah kepada manifesto politik partai Demokrat yang sesungguhnya. Kita sama-sama mengerti dan kita tidak tau kader-kader lain tau tidak manifesto politik partai Demokrat itu,” jelasnya.

“Kalau saya paham betul karena Pak SBY yang langsung menyampaikan kepada saya siapa Partai Demokrat karena kalau bagi saya sekarang itu menyimpang dari manifestasi politik itu dan saran saya Partai Demokrat kembali ke jalur nasionalis,” sambungnya.

Baca juga: Anies Jadi Capres, Ferdinand Hutahaean: Jangan Calonkan Sosok Punya Jejak Kotor Politik Identitas

Oleh karena itu, Ferdinand meminta agar Demorkat tidak ikut-ikutan dalam memainkan isu politik identitas.

Sebaliknya, dia juga menyampaikan agar para kader di seluruh Indonesia membaca manifestasi politik Partai Demokrat.

“Jangan ikut ikutan tercebur ke dalam politik identitas dan saya berharap kepada kader-kader partai Demokrat dimanapun berada cobalah baca manifesto politik Partai Demokrat itu seperti apa. Itu sebetulnya bagus dan ini sekarang tertinggalkan karena hasrat-hasrat politik,” tukasnya.

Selengkapnya


Posted

in

by

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *