Biaya untuk mengakses dua pulau utama di taman nasional Komodo melonjak 18 kali dalam semalam menjadi 3,75 juta rupiah ($252) pada 1 Agustus, lompatan yang menurut pekerja lokal akan menakuti wisatawan dan melihat pendapatan mereka mengering.
Indonesia adalah rumah bagi sekitar 3.300 komodo langka, yang dapat tumbuh hingga 3 meter (10 kaki) panjangnya dan dapat membunuh mangsa besar dengan satu gigitan berbisa.
“Ini menimbulkan ketidakpastian di antara kami,” kata Leo Embo, seorang pemandu wisata, yang tergabung dalam salah satu dari 24 asosiasi pekerja lokal yang saat ini mogok karena harga tiket.
“Kami memutuskan untuk mogok bahkan ketika kami menderita kerugian di sini … ini mungkin juga bunuh diri.”
KompasTV menunjukkan rekaman pada hari Selasa dari kebuntuan antara polisi dan demonstran. Media lokal melaporkan puluhan telah ditangkap, dan menteri pariwisata, Sandiaga Uno, pada hari Senin mendesak pekerja untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah.
Pulau-pulau asli di provinsi Nusa Tenggara Timur Indonesia adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan menarik hampir 222.000 pengunjung pada 2019, sebelum pandemi melanda.
Jumlah tahunan telah menyusut menjadi sekitar seperempat dari itu di tahun-tahun berikutnya, menghancurkan bisnis yang bergantung pada pariwisata.
Indonesia telah menuai kontroversi sebelumnya atas upayanya untuk menghasilkan pendapatan dari kadal raksasa, termasuk gambar naga berhadapan dengan kendaraan konstruksi, yang memicu kemarahan ketika menjadi viral di media sosial pada tahun 2020.
Pulau Komodo adalah salah satu dari banyak destinasi di seluruh dunia yang memberlakukan “pajak turis” sebagai perlindungan terhadap overtourism.
Tinggalkan Balasan