Laju IHSG Diprediksi Kembali Menguat, Investor Dapat Cermati Empat Saham Ini

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (8/8/2022) diprediksi kembali bergerak di zona hijau yang dipengaruhi sentimen dari dalam dan luar negeri. 

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, secara teknikal indek berpeluang menguat terbatas di tengah kondisi overbought, green candle hari ke lima dan closing di atas 7.029.

“Trend bullish, selama di atas 6.910. IHSG closing diatas 5 day MA (7.029). Indikator MACD bullish, stochastic overbought, masih dalam pola bullish channel, candle green ke – 5. Selama di atas support 6.910, IHSG masih berpeluang bullish, target 7.070 (DONE), 7.130 – 7.180. IHSG masih di tutup di atas 200 day MA (6.816) untuk hari ke 13. Dominan power Buy. Range breakout berada di 6.910 – 7.155,” ujar Andri dalam risetnya.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,4 Persen, IHSG Diprediksi Bisa Meroket ke Level 7.400 

Ia menyebut, level resistance pada perdagangan hari ini berada di kisaran 7.090, 7.130, 7.154, 7.193, sementara level support berada di 7.054, 7.029, 6.973, 6.952, 6.929, dengan perkiraan range 7.020 hingga 7.130. 

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menambahkan, pada Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,23 persen, sementara S&P 500 turun 0,16 persen, begitu juga dengan indeks Nasdaq yang terkoreksi sebesar 0,50 persen.

“Pergerakan tersebut dipengaruhi oleh data ketenagakerjaan AS yang dirilis Jumat lalu jauh di atas perkiraan, di mana pasar tenaga kerja pada Juli 2022 bertambah 528.000 dibandingkan perkiraan 250.000,” papar Maxi. 

Lebih lanjut, pada Jumat lalu indeks bursa regional Asia Pasifik menguat, salah satunya adalah IHSG

Berdasarkan data RTI, IHSG akhir pekan lalu ditutup pada zona hijau di level 7.084,65, dengan level tertinggi indeks berada di 7.090,76 dan level terendah 7.045,98. 

Pergerakan indeks tersebut dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di atas perkiraan yakni mencapai sebesar 5,44 persen (yoy) dan 3,72 persen (qoq) pada kuartal II-2022. 

Selengkapnya


Posted

in

by

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *