Kisah Sumantri Jinakkan Hujan di India Hingga Turki

“Waktu acara Rakor (Rapat Koordinasi) BUMN Erick Tohir ngajak saya ke Labuan Bajo. Pernah juga orang terkaya nomor tujuh di Indonesia pakai jasa saya. Waktu itu ngordernya lewat sekertarisnya,” ucap Sumantri menyebut daftar panjang para kliennya.

Tak cukup di dalam negeri, kiprah Sumantri sebagai pawang hujan juga dikenal di luar negeri, khususnya bagi kalangan berduit di India. Jika sedang mengadakan pesta pernikahan hingga berhari-hari, tak lengkap rasanya tanpa kehadiran Sumantri di sana. Mereka pun memanggil Sumantri dengan sebutan Rain Stopper.

“Saya sudah 17 kali dipanggil ke India. Yang ngundang saya juga bukannya yang kere, ya, tapi orang India dengan kasta tinggi,” ucapnya.

“Selain India juga udah dua kali ke Thailand, satu kali ke Singapura, satu kali ke Abu Dhabi, dua kali ke Italia, satu kali ke Inggris, dan dua kali ke Turki. Semua dalam rangka memenuhi panggilan sebagai pawang hujan,” ungkap Sumantri. Sebagian dari kliennya merupakan orang Indonesia yang tinggal di luar negeri.

Dalam melakukan aksinya, Sumantiri tidak pernah melakukan ritual macam-macam. Ia juga tidak pernah meminta disediakan sesajen atau sejenisnya. Yang ia butuhkan hanya Sajadah dan area lobby masjid untuk melantunkan zikir sambil memantau pergerakan awan di langit. Jika tidak ada masjid terdekat, Sumantri bisa melakukan ini di mana saja. Yang terpenting ia bisa melihat ke arah langit.

“Justru ini yang bikin orang percaya sama saya. Karena saya permintaannya nggak macam-macam. Saya nggak minta disiapkan ayam cemani hitam. Mereka jadi lebih nyaman. Itu juga mengapa pekerjaan ini suka disangkut pautkan dengan klenik. Saya mau luruskan dengan cara saya,” ucap Ayah dari dua anak ini. Dalam sebuah acara pernikahan misalnya, Sumantri bisa berdjikir tanpa henti dari sebelum acara dimulai hingga acara selesai.

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *