Kingsley Coman mengingat momen ketika meninggalkan Paris Saint-Germain. Coman mengatakan, PSG tidak sabaran dalam mengembangkan pemain-pemain muda.
Coman, yang kini memperkuat Bayern Munich, pernah sembilan tahun membela tim junior PSG sebelum promosi ke tim utama pada 2013. Namun, Coman tidak banyak mendapatkan kesempatan bermain sehingga memutuskan hengkang untuk bergabung Juventus.
Situasi serupa kemudian dialami Coman di Turin. Bayern menawarkan jalan keluar bagi Kingsley Coman sebagai pemain pinjaman selama dua musim sampai akhirnya dipermanenkan pada musim panas 2017.
Kingsley Coman menegaskan, alasannya meninggalkan PSG adalah demi mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak. Winger Prancis berusia 25 tahun itu menyebut PSG cuma menginginkan hasil instan.
“Bukan perkara finansial. Kupikir saat itu aku layak mendapatkan menit bermain lebih banyak,” ungkap dia kepada Canal Plus. “Aku meminta dipinjamkan yang tidak diterima dan setelahnya aku membuat keputusan.”
“Yang sulit dengan situasi di PSG adalah mereka menginginkan hasil instan. Dengan perkembangan para pemain muda, Anda tidak bisa mendapatkan hasil secara instan, Anda mesti menunggu tiga atau empat tahun. Mungkin mereka tidak punya kesabaran itu,” ungkap Coman.
Setelah ditinggal Kingsley Coman, PSG memang cenderung masih mempertahankan hegemoni di kancah domestik tapi belum mampu menaklukkan Eropa. Kondisi itu melatarbelakangi megainvestasi yang dilakukan Les Parisiens akhir-akhir ini termasuk saat mendaratkan bintang-bintang top, salah satunya Lionel Messi, pada musim panas lalu.
Ironisnya, skuad glamor PSG justru menjadi bumerang di musim ini. PSG tinggal memiliki Ligue 1 untuk dimenangi usai tereliminasi di babak 16 besar Coupe de France dan Liga Champions.
Simak Video “Coman Diincar The Blues, Napoli Ingin Bawa Balik Sarri dan Jorginho“
[Gambas:Video 20detik]
(rin/pur)
Tinggalkan Balasan