Kerja Sama Perdagangan Uni Eropa-RI, Bappenas Dorong Nilai Ekspor Tembus 30 Miliar Dolar AS

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, Suharso Monoarfa, mendorong nilai kerja sama ekonomi dengan Uni Eropa (UE) mencapai 30 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut dia, kerja sama melalui program ARISE+ Indonesia – Trade Support Facility ini, berperan penting dalam memperkuat kinerja perdagangan Indonesia.

Terlebih, nilai ekspor Indonesia di negara Uni Eropa (UE) tercatat sekitar 21,5 miliar dolar AS, sedangkan nilai Impor UE ke Indonesia mencapai 11,6 miliar dolar AS.

Baca juga: BPS: Neraca Perdagangan April 2023 Surplus 3,94 Miliar Dolar AS

Demikian disampaikan Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa dalam acara diseminasi hasil ARISE+ Indonesia di Jakarta, Rabu (17/5/2023).

“Karena itu kedepan kita ingin dorong ini, supaya memenuhi standar internasional mereka. Mudah-mudahan bisa lebih tinggi lagi dari 21,5 miliar dolar AS, kalo bisa mencapai ekspor 30 miliar dolar AS kan bagus,” kata Suharso Monoarfa kepada wartawan, Rabu.

Suharto mengatakan, peran kerja sama ini ditujukkan untuk meningkatkan kualitas dari produk-produk Indonesia untuk memenuhi standar internasional.

Terlebih, kata dia, Indonesia sendiri diketahui memiliki produk coklat butter dan pohon coklat terbaik di dunia.

“Kita ingin meningkatkan kualitas dari produk-produk kita, termasuk misalnya agar mereka mengerti international standar dari produk-produknya,” ungkapnya.

ARISE Indonesia – Trade Support Facility sendiri, merupakan salah satu inisiatif unggulan dalam kerangka kerja sama UE-Indonesia.

Program bantuan teknis ini, bertujuan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kinerja perdagangan dan daya saing untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

“Dengan senang hati kami sampaikan bahwa kerja sama ekonomi dengan Uni Eropa melalui ARISE Indonesia telah berperan penting dalam memperkuat kinerja dan daya saing perdagangan kami, yang merupakan sumber penting pertumbuhan berkelanjutan dalam upaya kami mencapai Visi Indonesia 2045,” papar Suharso.

Baca juga: Genjot Perdagangan, Indonesia Ekspor Perdana Ayam Hidup ke Singapura

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa, Vincent Pet menambahkan, kerja sama ini diharapkan mampu membuka kerja sama lain antara Uni Eropa dan Indonesia.

“Kami senang telah menerima kerja sama yang luar biasa dari pemerintah selama pelaksanaan program ARISE Indonesia. Hasil luar biasa yang telah kami capai semakin memotivasi kami untuk mengejar kerja sama yang lebih dalam,” tegasnya.

Diketahui, ARISE Indonesia dilaksanakan melalui dua proyek bantuan teknis pelengkap selama lima tahun, dengan total anggaran sebesar 15 juta euro. Bantuan teknis pertama (TA 1) akan selesai pada akhir Mei 2023.

Selama empat setengah tahun pelaksanaan, ARISE+ Indonesia TA 1 telah mendukung institusi pemerintah dalam meningkatkan keterampilan dalam analisis ekonomi makro dan perencanaan kebijakan perdagangan dan investasi khususnya negosiasi kemitraan ekonomi (CEPA) dengan UE.

Kemudian, mengembangkan dan mengadopsi standar dan peraturan teknis yang selaras dengan standar internasional untuk meningkatkan daya saing ekspor Indonesia, dan memberdayakan produsen kecil Indikasi Geografis dalam memproduksi serta mempromosikan produknya di pasar ekspor.

Selengkapnya


Posted

in

by

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *