KELUARGA SUDAH MENGIKHLASKAN Bahkan Sudah Menggelar Selamatan



TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK –

Momen haru yang tak terhindarkan. Pertemuan antara bapak dan dua anaknya, setelah sekitar 30 tahun tak bertemu. Juga belasan tahun tak saling berkabar.

Momen itu mempertemukan Muhadi (72 tahun) dan dua anaknya, Alimuddin dan Ali Maksum.

Berdasarkan informasi yang Tribunmataraman.com, Muhadi yang hidup terlantar di Labuhanbatu, Sumatera Utara akhirnya bisa kembali berkomunikasi dengan keluarganya setelah pertemuan terakhir 30 tahun silam.

Awal 1990-an, ia pergi ke Malaysia untuk merantau. Tak pastinya pekerjaan di sana membuat ia berpindah-pindah tempat.

Terakhir ia menghubungi keluarganya setelah Tsunami Aceh 2004.

Tahun 2006, ia berkabar bahwa selamat dari bencana itu. Selepas itu, tak ada kabar apapun dari Muhadi.

Keluarga di Jawa Timur berusaha mencari. Ali Fattah, anak sulungnya, bahkan pernah berangkat ke Sumatera untuk mencari jejak ayahnya.

“Saya cari sampai ke Jambi. Tidak ketemu. Balik lagi karena kehabisan uang,” terang Ali, Selasa (28/6/2022).

Cerita bahwa dia merupakan warga Jatim yang sudah puluhan tahun tak pulang dan lepas kontak dengan keluarga didengar oleh anggota polisi setempat.

Kabar itu kemudian meluas hingga ke media sosial. Polisi Labuhanbatu kemudian mengimunikasikannya dengan polisi di Kabupaten Trenggalek.

Setelah ditelusuri, keberadaan keluarga Muhadi akhirnya ditemukan, Minggu (26/6/2022). Mereka tinggal di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan.

Selama ini, keluarga Muhadi di Trenggalek sudah mengikhlaskan apabila kepala keluarga itu telah meninggal.

Bahkan, keluarga juga telah menggelar selamatan.

Kepulangan Muhadi dan keluarganya itu difasilitasi oleh polisi.

Muhadi dipulangkan dari Labuhanbatu menuju Surabaya via perjalanan udara oleh Kepolisian Labuhanbatu.

Sementara kepulangannya dari Bandara ke Trenggalek dijemput oleh personil polres Trenggalek.

Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera mengatakan, pihaknya mengawal kepulangan itu hingga keluarga tersebut kembali bersatu di kediamannya di Kabupaten Trenggalek.

“Kami menjemput dan mengawal sampai rumah,” kata Kapolres.

Cerita soal Muhadi dan keluarganya itu menjadi perbincangan beberapa hari terakhir.

Setelah bertemu di Juanda, Muhadi dan dua anaknya itu menempuh perjalanan menuju Trenggalek untuk bertemu sang istri Surti (65), dan anaknya yang lainnya.

Website https://jatim.tribunnews.com/
Twitter https://twitter.com/tribunjatim
Facebook https://www.facebook.com/tribunnewsjatim
Instagram https://www.instagram.com/tribun_jatim/

#tribunjatim #matalokalmenjangkauindonesia
#bertemusetelah30tahun #terpisah30tahun #momenharu
Reporter: Aflahul Abidin
Editor: Nang

source

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *