Jakarta –
Azyumardi Azra pergi ke Malaysia untuk memenuhi undangan sebagai narasumber dalam acara ‘Persidangan Antarabangsa Kosmopolitan Islam’. Dia menjadi bagian dari 10 narasumber yang dijadwalkan menjadi pembicara.
Acara itu sedianya digelar pada Sabtu (17/9) di Bangi Avenue Convention Center, Kajang. Azyumardi Azra bersama tiga orang lain masuk ke dalam sesi 1 dalam acara bertajuk “Mengilham Kebangkitan, Meneroka Masa Depan” itu.
Azyumardi membuat materi makalah berjudul “Nusantara untuk Kebangkitan Peradaban: Memperkuat Optimisme dan Peran Umat Muslim Asia Tenggara”. Materi itu awalnya akan disampaikan Azyumardi Azra dalam acara tersebut.
detikcom telah mendapatkan izin untuk mempublikasikan materi makalah dari pihak Azyumardi Azra.
Azyumardi memulai makalahnya dengan pandangan optimisme bahwa Asia berpotensi menjadi pusat peradaban dunia lagi. Dia melihat ada indikator yang mendukung optimisme tersebut.
Sementara, Amerika Serikat (AS) dan Eropa mengalami ‘kemunduran’ dan bahkan krisis ekonomi yang berkelanjutan. Di sisi lain, berbagai negara Asia yang sudah berkembang seperti Jepang dan Korea Selatan tetap bertahan bahkan kian meningkat.
“Pada saat yang sama, sejumlah negara Asia tengah bangkit (emerging) sejak dari China, India, Indonesia, Malaysia, Iran, Singapura dan Thailand. Kemajuan ekonomi yang cukup fenomenal negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim Indonesia dan Malaysia telah mendorong peningkatan kualitas pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan living condition masyarakat,” demikian tulis Azyumardi seperti dilihat, Selasa (20/9/2022).
Azyumardi wafat saat dirawat di RS di Malaysia. Hari ini, jenazah guru besar UIN Syarif Hidayatullah telah dimakamkan di TMP Kalibata.
Azyumardi dikenal sebagai cendikiawan muslim dari Indonesia. Terakhir, Azyumardi diberi tanggung jawab sebagai Ketua Dewan Pers.
Berikut isi makalah Azyumardi Azra:
(jbr/imk)
Tinggalkan Balasan