Ini 3 Besar Kandidat Polisi Berintegritas Hoegeng Awards 2023

Jakarta

Dewan Pakar Hoegeng Awards 2023 telah memilih tiga besar kandidat Polisi Berintegritas. Ketiga sosok polisi terpilih ini dikenal sebagai sosok yang sederhana hingga antisuap.

Ketiga anggota kepolisian yang dipilih Dewan Pakar dalam kategori Polisi Berintegritas di antaranya dua polisi berpangkat kombes dan satu polisi berpangkat irjen Dewan Pakar memilih ketiga sosok ini dalam rapat kedua yang digelar di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023).

Rapat ini dihadiri Dewan Pakar Hoegeng Awards 2023 yakni, Wakil Ketua MPR RI H. Arsul Sani, S.H., M.Si., Mantan Plt Pimpinan KPK Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M., anggota Kompolnas Poengky Indarti,S.H., LL.M., Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Wahid, S.Psi. Sementara tim Dewan Pakar lainnya, yakni anggota Komnas HAM Putu Elvina, S.Psi., MM berhalangan hadir karena harus melakukan pemantauan secara langsung mengenai penanganan kasus dugaan kekerasan seksual pada anak serta pelanggaran hak pekerja di dua wilayah terpisah di Sulawesi.

Rapat ini juga dihadiri Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova Ginting, selaku penanggung jawab panitia Hoegeng Awards 2023. Rapat berlangsung dinamis dan diwarnai perdebatan konstruktif hingga akhirnya terpilih 3 nama dalam kategori Polisi Berintegritas.

Berikut ini tiga nama anggota Polisi Berintegritas yang terpilih serta sekilas tentang kiprahnya:

1. Kombes Darmanto

Kombes Darmanto menjabat sebagai Kepala Bagian Pendidikan dan Latihan Sekolah Pembentukan Perwira (Kabagdiklat Setukpa). Dia disebut menolak kesempatan sekolah jenderal dan jabatan yang dikenal ‘basah’, serta memilih mengajar di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).

Kombes Darmanto tergolong pejabat kepolisian, namun hidupnya tak seperti pejabat pada umumnya. Dia memiliki rumah dan mobil sederhana yakni Honda Brio. Kombes Darmanto tidak mau menggunakan mobil dinas dan memilih untuk pakai Brio untuk kegiatan sehari-harinya.

Kejujuran Kombes Darmanto tak diragukan lagi oleh rekan di internal kepolisian. Dia menolak menerima uang operasional ketika dirinya tidak terlibat mengikuti suatu kegiatan.

Dia berprinsip bahwa materi atau kekayaan tak menjadi patokan hidup bahagia. Kombes Darmanto meyakini bahwa jabatan tinggi tak menjamin kebahagiaan.

Kombes Darmanto menjelaskan alasannya tak mau Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti). Dia mengaku lebih senang menjadi pendidik. Dia juga enggan meninggalkan udara sejuk Sukabumi.

Kombes Darmanto sudah bekerja di Setukpa Sukabumi sejak 1998. Sejak saat itu, dia merasa Sukabumi sebagai tempat yang nyaman, lebih adem ketimbang kota-kota dinas lain yang pernah dia singgahi yakni Surabaya, Semarang, atau Jakarta.

Di Setukpa Sukabumi, dia mengemban amanat mencetak perwira-perwira berintegritas. Meski demikian, dia menyadari polisi yang ideal masih perlu terus berusaha diwujudkan, di tengah citra buruk yang melekat melalui pemberitaan polisi yang berkasus.

2. Irjen Chrysnanda Dwilaksana

Irjen Pol Prof Dr Chrysnanda Dwilaksana, MSi dinilai sebagai perwira tinggi Polri yang visioner dan anti-KKN. Profesor bidang kajian ilmu kepolisian ini juga dikenal luas sebagai seniman yang piawai melukis dan mencintai seni budaya Indonesia.

Irjen Chryshnanda saat ini menjabat sebagai Kasespim Lemdiklat Polri sejak Desember 2022. Irjen Chryshnanda juga seorang dosen di beberapa universitas ternama di Indonesia.

Dia disebut senantiasa menjauhkan diri dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Irjen Chryshnanda selalu berupaya tidak berhubungan langsung dengan vendor ketika ada pekerjaan di Polri.

Irjen Chryshnanda dinilai sebagai sosok polisi yang menerapkan disiplin yang tinggi hingga ke lingkup keluarga. Contohnya adalah istri Irjen Chryshnanda tak mau pakai ajudan dan pilih menyetir sendiri, serta taat aturan pelat nomor mobil ganjil genap di jalanan.

Irjen Chryshnanda juga telah menerbitkan puluhan buku. Berbagai tema dari buku tersebut, tentang kepolisian hingga seni budaya. Buku-buku tersebut di antaranya juga telah mendapatkan HAKI dari Kemenkumham.

Irjen Chryshnanda juga dikenal sebagai polisi yang menekuni bidang seni lukis. Dia melukis sejak 1981 dan telah 12 kali menggelar pameran.

3. Kombes Riyadi Nugroho

Karo SDM Polda Lampung, Kombes Riyadi Nugroho memegang teguh prinsip bekerja harus tuntas dan sesuai aturan. Apapun jabatan dan pekerjaan yang diamanatkan pimpinan Polri kepadanya, harus kerjakan dengan sebaik-baiknya agar di rumah bisa tidur nyeyak.

Dia memegang teguh prinsip bekerja tuntas sesuai aturan karena mentaati amanat orang tua, perintah agama, aturan negara, serta kebijakan institusi Polri. Polisi kelahiran Bandar Lampung ini diketahui telah cukup lama berkecimpung dalam proses seleksi anggota Polri baru.

Karena bersentuhan langsung dengan program rekrutmen anggota polisi baru, setiap tahunnya Kombes Riyadi berhadapan dengan para orang tua calon anggota Polri. Dia pun kerap dihadapkan dengan praktik suap agar calon siswa titipan bisa diloloskan. Tapi ia dengan tegas menolak upaya suap tersebut.

Kombes Riyadi mengaku pernah coba disuap ratusan juta rupiah hingga Rp 1 miliar dari orang tua yang anaknya mengikuti seleksi rekrutmen anggota polisi di wilayah hukum Polda tempat Kombes Riyadi bertugas. Tapi suap itu ditolaknya karena tidak sesuai aturan dalam proses rekrutmen Polri.

Dia percaya jika para calon anggota Polri bisa lolos seleksi dengan cara yang baik dan benar, maka hasilnya juga akan bagus. Terbukti saat Kombes Riyadi menjabat Kabag Dalpers Polda Sumatera Barat dan Kabag Dalpers Polda Lampung, proses seleksinya melahirkan 2 peraih lulusan terbaik Akpol yakni Muhammad Idris peraih Adhi Makayasa tahun 2019 dan Hary Indradjati peraih Adhi Makayasa tahun 2021.

Kombes Riyadi tak mau dirinya dan penerusnya di Polri mengurusi anggota yang nakal karena lahir dari proses seleksi yang jelek. Oleh sebab itu, ia menjalankan proses rekrutmen Polri sesuai dengan aturan untuk investasi Polri paling tidak untuk 30 tahun ke depan.

Saat Kombes Riyadi menjabat Karo SDM Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), putra keduanya mendaftar Akpol di Polda NTT tahun 2021. Namun putranya itu gagal masuk dan Kombes Riyadi tidak mau membantu meloloskan.

Belajar dari kegagalan itu, putra Kombes Riyadi mempersiapkan lebih matang untuk kembali daftar Akpol pada tahun berikutnya di Polda NTT. Lagi-lagi Kombes Riyadi tak mau membantu menitipkan anak agar lolos seleksi. Ia hanya membantu mempersiapkan strategi-strategi agar anaknya lolos sesuai aturan. Akhirnya putra Kombes Riyadi lolos Akpol 2022.

Acara ini merupakan hasil kerja sama detikcom dan Mabes Polri serta didukung oleh Pertamina, BRI, Bank Mandiri, dan SIG. Panitia dan Dewan Pakar melakukan proses seleksi secara independen.

Simak juga ‘Nominasi Polisi Berintegritas Hoegeng Awards 2022’:

[Gambas:Video 20detik]

(fas/hri)

Selengkapnya

Leave a Reply

Detik-detik Satpam Digigit Ular di Perumahan Elite Terekam Kamera Small Earthquake Rattles South Bay Near Milpitas Cantik Emma Stone yang Baru Saja Menikah Mobil Terbang Fenomena Halo Matahari di Langit Jawa Timur Prewedding Terbaru Nikita Willy & Bos Blue Bird Desa Nelayan Paling Nyentrik Dunia Kelebihan Tes COVID oleh Anjing Dibanding PCR Rumah Orang Terkaya Dunia Aksi Protes Perubahan Iklim Global di Berbagai Negara