Iming-iming Germo Perbudak Seks ABG: Dikuliahkan-Dibelikan Kendaraan

Jakarta

Remaja perempuan berusia 15 tahun menjadi korban penyekapan dan dijadikan pekerja seks komerisal (PSK) selama 1,5 tahun lamanya. Korban diming-iming uang jajan hingga dikuliahkan.

“Orang tua korban bercerita bahwa anaknya selaku korban perdagangan orang-orang ini dipaksa untuk menjadi PSK karena katanya akan dibiayai sekolahnya sampai kuliah. Dibuat menjadi wanita cantik, diberi uang, dan janji-janji lainnya termasuk akan membelikan kendaraan,” kata pengacara korban, Muhammad Zakir Rasyidin, saat dihubungi, Sabtu (17/9/2022).

Zakir mengatakan iming-iming itu membuat korban tertarik. Dia lalu tinggal di apartemen pelaku sejak Januari 2021.

Namun, semua yang dijanjikan muncikari inisial EMT ini hanya isapan jempol belaka. Korban justru dipaksa menjadi budak seks dan diwajibkan melayani pria hidung belang tiap harinya.

“Ternyata (semua yang dijanjikan muncikari) faktanya bohong. Yang ada justru korban diharuskan melayani pria hidung belang dengan tarif Rp. 300 ribu sampai Rp. 500 ribu sekali main,” tutur Zakir.

Korban bercerita dirinya dan korban lain terus dipaksa oleh EMT selaku muncikari untuk bisa menghasilkan uang tiap harinya. Pelaku bahkan tidak segan melakukan kekerasan fisik jika para korban tidak bisa menghasilkan uang sesuai keinginan EMT.

“Jika tidak menghasilkan uang maka korban-korban lain biasanya langsung dipukul oleh muncikari alias mami ini. Jadi benar-benar mereka dipaksa cari uang untuk si mami ini,” ungkap Zakir.

Lebih lanjut pihak korban mendesak kepolisian untuk segera menuntaskan kasus tersebut. Korban meyakini bisnis prostitusi pelaku ini melibatkan banyak orang, tidak hanya muncikari inisial EMT.

“Jadi mata rantai bisnis ini harus diputus. Saya tidak yakin mucikari ini bergerak sendiri pasti ada yang menggerakan, mulai dari yang mencari korbannya siapa, yang menampung korbannya siapa, semua harus didalami. Ini bisnis besar karena penghasilan milyaran perbulannya,” tutur Zakir.

Polisi kantongi identitas dari germo. Simak di halaman berikutnya:

Selengkapnya

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *