Guru SMK di Cirebon Dipecat Usai Kritik RK: Awal Mula dan Alasan

Jakarta

Viral seorang guru honorer SMK di Cirebon dipecat. Guru bernama Muhammad Sabil itu dipecat karena disebut telah mengkritik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Surat pemecatan itu diteken Ketua Yayasan Miftahul Ulum SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon.

Simak awal mula perkara hingga alasan yang menyebabkan guru honorer SMK di Cirebon dipecat berikut ini.

Perkara guru honorer SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon dipecat bermula dari kritikan yang dilontarkan Sabil di posting-an Instagram Ridwan Kamil pada Selasa (14/3). Saat dikonfirmasi, pria berusia 34 tahun itu menceritakan, pada posting-an itu nampak Ridwan Kamil tengah berkomunikasi dengan para siswa SMP di Tasikmalaya secara daring.

Saat melakukan percakapan dengan para siswa itu, Ridwan Kamil nampak mengenakan jas berwarna kuning. Hal inilah yang memicu Muhammad Sabil menuliskan komentar mempertanyakan posisi Ridwan Kamil saat berkomunikasi dengan para siswa tersebut.

Isi Komentar Sabil yang Buatnya Dipecat

Guru honorer SMK di Cirebon yang dipecat, Muhammad Sabil menilai, dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil seolah membawa unsur politis ke lingkungan sekolah.

“Komentar saya, lebih kurangnya adalah, maneh (kamu) dalam posisi apa? Sebagai Gubernur, kader partai, atau sebagai pribadi Ridwan Kamil. Saya cuma posting (komentar) itu,” kata Sabil seperti dilansir detikJabar, Rabu (15/3).

Usai melontarkan pertanyaan tersebut, komentar Sabil itu mendapat banyak balasan, baik dari Ridwan Kamil sendiri maupun dari netizen. Bahkan, kata Sabil, komentarnya ternyata di-pin menjadi komentar teratas oleh Ridwan Kamil.

“Memang dibalas juga oleh Ridwan Kamil, dengan balasan ‘menurut maneh kumaha‘ (menurut kamu gimana)?” kata Sabil.

Surat Pemecatan Diterima 14 Maret

Akibat dari komentarnya tersebut, Muhammad Sabil juga mengaku mendapat informasi jika akun Instagram Ridwan Kamil mengirimkan pesan langsung (direct message/DM) ke akun Instagram milik sekolah tempatnya bekerja.

“Akun RK men-DM ke akun lembaga sekolah saya. Akun RK ngasih tahu screenshot komentar saya. Terus dia nanya ‘guru itu seperti apa? Seperti ini kah guru?” ujar Sabil.

Usai mendapat DM dari akun Instagram Ridwan Kamil, pihak sekolah tempat Sabil bekerja kemudian melakukan rapat untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. Di hari yang sama, pihak sekolah lantas mengeluarkan surat keputusan pemecatan kepada Sabil.

“Surat pemecatan itu dibuat tertanggal kemarin (14 Maret 2023). Tapi suratnya baru saya terima hari ini,” kata dia.

Alasan Pemecatan Guru SMK

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan SDM SMK Telkom, Cahya Riyadi menyebut pihaknya memiliki catatan terkait pelanggaran yang dilakukan oleh Muhammad Sabil selama bekerja sebagai guru di SMK Telkom Sekar Kemuning.

Oleh karenanya, pihaknya memastikan jika surat pemutusan hubungan kerja atau surat pemecatan yang dikeluarkan kepada Muhammad Sabil tidak ada kaitannya dengan postingan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Pada dasarnya, tidak ada yang tiba-tiba. Semuanya merupakan rangkaian dan kebetulan kalau secara tertulis, ini adalah surat yang ketiga untuk Pak Sabil,” kata Cahya di Kota Cirebon, Kamis (16/3/2023).

Menurut Cahya, surat peringatan pertama diberikan kepada Muhammad Sabil pada September 2021. Kemudian pada Oktober 2021, pihaknya kembali memberikan surat peringatan kepada Muhammad Sabil.

“Intinya masih seputar etika. Dan menurut catatan saya, ada beberapa informasi yang memang lebih ke kalimat atau ucapan-ucapan yang kurang pantas diucapkan oleh seorang tenaga pendidik,” kata Cahya.

“Sampai pada akhirnya, kita di peraturan yayasan, kalau sampai mendapat surat peringatan sampai tiga kali, itu otomatis mengundurkan diri. Jadi terlepas ada kejadian kemarin (mengkritik Ridwan Kamil), itu memang waktunya yang bersamaan. Tidak ada kaitannya dengan Gubernur, cuma kebetulan saja,” Kata dia menambahkan.

Klarifikasi Ridwan Kamil soal Guru Dipecat

Menanggapi polemik guru honorer SMK di Cirebon dipecat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara. Pada dasarnya, dia memperbolehkan siapapun berkomentar atau mengkritiknya, asalkan bahasa yang digunakan sopan.

“Saya tidak melakukan apa-apa yah. Mungkin ada yang melaporkan atau gimana. Pada dasarnya kritik boleh-boleh aja, saya kan selalu menjawab. Kalau kritik boleh, kalau tidak sopan ya harus sopan. Itu saja,” ujar Ridwan Kamil kepada awak media di sela kunjungan kerjanya di Waduk Darma, Kabupaten Kuningan, dilansir derikJabar, Rabu (15/3).

Ridwan Kamil tidak tahu tindakan atau sanksi seperti apa yang diberikan pihak sekolah kepada guru tersebut. Mengingat, hal itu di luar kewenangannya. Kendati demikian, Gubernur Jawa Barat itu menyarankan agar guru tersebut cukup diberikan teguran.

“Bahwa sekolahnya melakukan sebuah tindakan, itu di luar kewenangan saya. Baiknya sih ditegur saja,” ucapnya.

Alasan Ridwan Kamil Sematkan Komentar Sabil

Saat disinggung mengenai komentar guru bernama Muhammad Sabil yang disematkan Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat itu mengaku hal tersebut sebagai bentuk edukasi. Tujuan edukasi tersebut, kata Ridwan Kamil, agar komentar semacam itu tidak ditiru oleh orang lain.

“Kalau saya nge-pin itu saya sedang mengedukasi kepada orang-orang yang kadang-kadang komennya tidak pakai fakta,” katanya.

“Saya tanya ke Akang, kita mengizinkan enggak orang berkata kasar, misalkan gitu, kan nggak. Nantikan ditiru, makannya diedukasi,” ujarnya.

Emil menegaskan saat seseorang berkomunikasi memakai bahasa Sunda sebaiknya melihat kembali undak-usuk atau aturan dalam bahasa tersebut. Selain itu, dia berharap semua pihak bijak dalam bermedsos.

(wia/idn)

Selengkapnya

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *