“ECOWAS mengutuk upaya kudeta dan menganggap militer bertanggung jawab atas integritas fisik Presiden Umaro Sissoco Embalo dan anggota pemerintahannya,” kata ECOWAS dalam sebuah pernyataan.
“ECOWAS meminta militer untuk kembali ke barak mereka dan mempertahankan postur republik,” pernyataan itu menyimpulkan.
Mamadou Jao, seorang akademisi di Guinea Bissau, mengatakan kepada CNN bahwa jalan-jalan sepi di seluruh ibukota, karena penduduk yang khawatir tinggal di dalam menunggu informasi lebih lanjut.
Jao menambahkan bahwa listrik padam di rumah-rumah dengan mengatakan: “Tempat itu dalam kegelapan selama sekitar tiga atau empat jam. Ini bukan sesuatu yang terjadi secara normal.”
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyerukan diakhirinya pertempuran segera.
Sejarah Guinea-Bissau telah ditandai oleh beberapa kudeta militer sejak negara itu memperoleh kemerdekaan dari Portugal pada tahun 1974.
Konflik ini telah merusak infrastruktur dan ekonomi negara, meninggalkannya di antara yang termiskin di dunia.
Tinggalkan Balasan