Duh! Akses Jalan Wisata di Sumedang Tidak Ramah Bagi Wisatawan

Sumedang

Kabupaten Sumedang sempat mendeklarasikan diri sebagai salah satu kabupaten wisata di Jawa Barat. Namun ironisnya, sejumlah akses jalan menuju kawasan wisata tidak ramah bagi para wisatawan alias berbahaya.

Seperti pantauan detikcom di kawasan wisata Desa Citengah. Jalan amblas dan ancaman dari tebing longsor masih tampak belum ditangani secara optimal oleh pemerintah daerah.

Bahkan, rambu-rambu peringatan bencana pun masih tampak minim terlihat di kawasan tersebut. Belum lagi lebar jalan yang terhitung sempit, menjadikan akses ke kawasan tersebut tidak dapat dilintasi jika ada rombongan wisatawan yang menggunakan kendaraan bus besar ataupun bus tiga perempat.

Seperti yang terjadi pada Sabtu (1/1/2022) kemarin, antrean kendaraan terjadi di area rawan longsor akibat jalan amblas yang tidak kunjung diperbaiki. Sementara sejumlah lokasi wisata tampak ramai dikunjungi oleh para wisatawan.

Sertifikat CHSE (Cleanliness-Kebersihan, Health-Kesehatan, Safety-Keamanan, dan Environment Sustainability-Kelestarian Lingkungan) sudah barang tentu menjadi kurang optimal jika tidak ditunjang oleh infrastruktur yang tidak memadai.

Kepala Seksi Objek Daya Tarik Wisata, Disparbudpora Ajat Sudrajat mengaku kondisi akses jalan ke sejumlah destinasi wisata masih menjadi kendala yang dihadapi dalam mengembangkan sektor pariwisata di Sumedang.

“Daya tarik wisata saat ini masih terkendala akses jalan, walau pun daya tarik semisal memang sederhana yang ada disitu tapi jika akses jalan mulus tentunya para wisatawan bisa menikmati perjalanan, wisata itu kan menikmati perjalanan juga,” ungkap Ajat, Senin (3/1/2022).

Ajat menyebutkan akses jalan yang relatif dapat terjangkau tapi belum memadai secara optimal lantaran terhitung sempit dan rawan akan terjadi kecelakaan atau bencana longsor, di antaranya akses ke kawasan wisata Cijambu-Tanjungsari, Citengah-Sumedang Selatan dan kawasan wisata Nangorak.

“Kemudian kawasan wisata Samalegoh jalurnya juga sempit, terus ke Tegal Jarong meski pun di jalur tersebut yang menjadi kendala itu panjangnya sekitar 400 meter tapi jadi kendala kalau ramai dikunjungi para wisatawan,” ungkapnya.

Ajat mengatakan kondisi akses jalan yang belum memadai menjadikan salah satu objek wisata di Kabupaten Sumedang dicoret dari program promosi wisata yang digagas oleh Pemprov Jabar.

“Sumedang setelah dicek, ternyata lokasi wisata yang direkomendasikan terpaksa harus di coret dari program itu lantaran melihat kondisi jalan ternyata tidak memungkinkan, jangankan dilalui mobil bus, oleh kendaraan minibus biasa pun cukup sulit,” paparnya.

Ajat mengatakan, pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut kepada pihak terkait dalam hal ini Dinas PUPR. Pasalnya, jalan tersebut kebanyakan merupakan jalan Kabupaten.

Kendala lainnya, tambah Ajat, seperti di kawasan Citengah yakni sarana Penerangan Jalan Umum dan rambu-rambu lalu lintas.

“Kita sudah mengusulkan soal pasokan listrik dari Citengah ke atas ke perkebunan teh sejak 2018, listrik kesanakan belum ada listrik yang masuk, PLN sudah siap hanya terkendala melintasi tanah BKSDA,” paparnya.

Ajat memaparkan, objek pariwisata di Sumedang skalanya masih bersifat domestik sejauh ini dan hanya beberapa lokasi wisata yang dapat menarik wisatawan luar bahkan Mancanegara, seperti salah satunya Bandung Giri Gahana Golf & Resort.

“Terus memang ada wisatawan asia yang dibawa para penggiat pariwisata tapi itu hanya terbatas bahkan nyaris tidak tercatat, seperti beberapa waktu lalu 10 orang dari Jepang untuk hunting foto di kawasan Darmaraja,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, Objek wisata yang tercatat di Disparbudpora ada berjumlah 69 objek wisata. Jumlah itu belum termasuk yang tercatat di forum Komunikasi Pariwisata Sumedang yang jika digabungkan maka lebih dari seratusan objek wisata.

(mso/mso)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *