Dipicu Pandemi dan Perang di Ukraina, Sri Mulyani Sebut Krisis Pangan Global Bisa Berlangsung Lama

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kondisi ekonomi dunia, yang masih belum sepenuhnya pulih akibat pandemi diperparah dengan invasi Rusia ke Ukraina. Selain krisis energi, dunia juga dihadapkan pada krisis pangan terutama bagi negara-negara dengan ekonomi rentan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyebut krisis pangan yang melanda secara global pada saat ini dapat berlangsung dalam waktu lama.

“Pandemi Covid-19 yang belum selesai dan perang yang berlangsung di Ukraina, memungkinkan akan memperburuk ketahanan pangan akut 2022 yang sudah parah,” ujar Sri Mulyani dalam High Level Seminar G20 Indonesia: Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity di Bali, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Inflasi AS Terus Melonjak, Ribuan Warga Rela Mengantre Demi Bantuan Pangan

Ia menyebut, ketahanan pangan negara-negara dapat terganggu dengan adanya krisis pupuk yang terjadi pada saat ini.

Sehingga, krisis pangan diperkirakan masih berlangsung hingga tahun depan dan bisa terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

“Krisis pupuk yang mengancam juga berpotensi memperburuk krisis pangan hingga 2023. Ada urgensi di mana krisis pangan ini harus ditangani secara bersama,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Sri Mulyani mengajak seluruh negara di G20 untuk menyiapkan pembiayaan untuk memperkuat stabilitas sosial dan juga melakukan antisipasi krisis pangan.

“Pengerahan semua mekanisme pembiayaan yang tersedia segera diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat stabilitas keuangan serta sosial,” tuturnya.

Baca juga: Badan Pangan Nasional Pastikan Stok Pangan Nasional Aman di Tengah Isu Krisis Pangan

Naik 20 Persen

Selengkapnya


Posted

in

by

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *