dari AS sampai Arab Saudi

Jakarta

Hampir seluruh negara di dunia menyambut suka cita perayaan Natal tahun ini. Meski di tengah pandemi Covid-19, terlebih penyebaran varian Omicron, perayaan Natal punya warna tersendiri.

detikcom merangkum kabar perayaan Natal di penjuru dunia, mulai dari Amerika Serikat hingga Arab Saudi:

Amerika Serikat

Natal di Amerika Serikat dirayakan di tengah lonjakan kasus Corona. Bahkan hampir 1.000 penerbangan dibatalkan tepat pada 25 Desember 2021.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Minggu (26/12/2021) menurut penghitungan di situs pelacakan penerbangan FlightAware.com, sebanyak 957 penerbangan pada Hari Natal di AS, termasuk penerbangan domestik dan ke dalam atau ke luar negeri, dibatalkan. Jumlah ini naik dari malam Natal dengan 690 pembatalan. Dengan demikian hampir 2.000 penerbangan yang tertunda dalam dua hari terakhir.

Sementara itu, di seluruh dunia, ada lebih dari 2.700 penerbangan yang dibatalkan. Sementara 7.049 lainnya ditunda.

Di antara bandara AS yang paling terkena dampak adalah Hartsfield-Jackson International Atlanta, Newark Liberty International New Jersey, Los Angeles International dan JFK International New York. Enam dari 10 bandara global yang paling terkena dampak pembatalan adalah China.

Dalam pidato Natal pertamanya sebagai presiden AS, Joe Biden memuji orang Amerika atas kekuatan dan ketahanan mereka dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Biden, yang dikenal sebagai pemeluk Katolik yang taat, mengatakan dia berdoa untuk “menemukan cahaya dalam kegelapan”.

Filipina

Natal di Filipina tahun ini dirasakan di tengah duka. Diketahui Filipina baru saja diterjang topan Rai beberapa waktu lalu.

Seorang pastor bernama Ricardo Virtudazo hadir untuk merayakan misa Natal sambil berdiri di genangan air di gerejanya pasca topan melanda.

Pastor dan puluhan umat berdoa untuk tahun yang lebih baik setelah topan menewaskan hampir 400 orang dan menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

“Yang penting kita semua selamat,” kata Joy Parera (31) yang hadir bersama suaminya di pulau Mindanao.

Korban selamat lainnya, Marites Sotis, mengatakan dia biasanya menyajikan daging hingga salad untuk Natal. Namun kini keluarganya tak bisa merayakan dengan cara serupa lantaran bencana yang melanda.

“Kami tidak akan memilikinya tahun ini karena harganya mahal,” kata pria berusia 53 tahun itu. “Kita akan puas dengan hanya makan spageti,”

Simak selengkapnya di halaman berikut

Selengkapnya

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *