BP2MI Lepas 245 PMI ke Korsel, Bakal Kerja Bidang Manufaktur-Perikanan

Jakarta

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas 245 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan (Korsel) malam ini di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Nantinya para PMI ini di Korsel akan bekerja di bidang manufaktur dan perikanan.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan para PMI ini akan menerima gaji mencapai Rp 30 juta per bulannya di Korsel. Ia menyebut PMI ini bekerja di Korsel atas kerja sama government to government (G to G).

“Malam ini dilepas 245 PMI ke Korsel yang lebih ke manufaktur dan juga fishing. Untuk G to G selain Korsel dengan gaji Rp 20 juta hingga 30 juta, ini Jepang Rp 22 -30 juta,” katanya kepada wartawan di Bandara Soetta, Senin (18/7/2022).

Benny menuturkan pihaknya akan melihat sektor-sektor pekerjaan lain yang bisa diisi para PMI di Korsel. Ratusan PMI yang dilepas malam ini rata-rata merupakan lulusan SMA.

“Rata-rata mereka SMA. Itu yang saya katakan negara hanya benar-benar ingin menempatkan pertama berorientasi pada sektor formal. Tahun ke tahun akan terus kita kurangi sektor informal sektor domestik dan suatu saat Insya Allah hilang. Lebih kepada mereka yang memiliki keahlian keterampilan kompetensi,” tambahnya.

Ia mengungkapkan penempatan para PMI ini ke negara penempatannya memiliki dua standar. Dua standar itu ialah UU perlindungan kepada tenaga kerjanya yang sangat kuat dan gaji sangat tinggi.

“Saya sering mengimbau udah lah stop masyarakat berpikir untuk ke Timur Tengah. Buat apa perlinduangannya lemah gajinya juga rendah. Berpikir untuk ke Malaysia, stop lah karena UU nya lemah bahkan banyak masalah di sana dan juga gajinya rendah. Ini lebih baik negara mengarahkan setiap pekerja untuk berangkat ke negara yang memiliki standar 2 hal tadi. Perlindungan pekerja kuat dan gaji sangat tinggi,” ungkap Benny.

Benny menuturkan saat ini para PMI dibekali surat kepercayaan negara untuk menuju negara tujuan. Nantinya, surat tersebut akan diberikan ke majikan atau pimpinan perusahaan mereka bekerja.

“Mungkin pimpinan perusahaan atau majikan mereka bukan orang penting dan bukan orang terhormat di Korsel. Tapi ketika diberikan surat kepercayaan negara yang ditanda tangani langsung dengan cap Garuda oleh Pemerintah Indonesia ada kebanggaan kepada mereka merasa tersanjung merasa dihormati dan akhirnya mereka respect dengan negara kita,” ucapnya.

Dengan keberangkatan yang dilepas malam ini, kurang lebih sudah 475 PMI G to G yang diterbangkan ke Korsel dalam Minggu ini. Selama 2022 hingga saat ini, BP2MI sudah memberangkatkan sebanyak 71.206 PMI ke negara lain.

Ia mengungkapkan angka tersebut tentunya akan terus naik dan meningkat dibanding 2021. Tahun lalu, BP2MI hanya memberangkatkan 73 ribu PMI.

“Ini kan terhitung baru 6 bulan. 1 Januari hingga 17 Juli. Satu semester sudah 71 ribu. Jadi kita punya keyakinan tahun 2022 bisa menembus angka 150 ribu minimal,” tuturnya.

(isa/isa)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *