Bintang Emon Ngegas Sindir Pasangan Prewed Flare Bromo

Jakarta, Insertlive

Komika Bintang Emon merespons soal pernyataan tim kuasa hukum pasangan prewedding di Bromo yang menyebabkan kebakaran hutan akibat menggunakan flare.

Sebelumnya, kuasa hukum pasangan preweding berencana untuk melaporkan balik petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) atas dugaan kelalaian.

Bintang Emon kemudian menilai seharusnya pasangan tersebut tak perlu bertindak lebih jauh usai mengungkapkan permintaan maaf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Harusnya, ya, sudah, minta maaf, sudah diam. Bukan malah nyalahin petugasnya. Itu petugas sudah padamin (kebakaran), sudah sesak gara-gara … (kalian) masih aja disalahin,” ungkap Bintang Emon seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya, Selasa (19/9).

Bintang mengatakan bahwa pasangan tersebut harusnya bisa mencari alasan yang masuk akal.

“Kalau mau nyalahin, nyalahin yang lain. Nyalahin angin kek,” katanya lagi dengan nada kesal.

“Kenapa nggak ada peraturan tertulis? Kenapa enggak dicek? Kenapa nggak ditemenin sama petugas saat di dalam? Karena selama ini yang main ke sana punya logika dasar, punya common senses. Tumpukan super duper kering, jangan kena api, kebakaran. Sama kayak tangan kita, basah jangan cabut colokan, bisa kesetrum,” tambahnya dengan nada kesal.

Penasihat tersangka kebakaran Bromo akibat flare, Mustaji, sempat mengatakan kliennya langsung mengambil air dari dalam mobil usai melihat asap. Namun, Mustaji menyalahkan kondisi alam.

“Tidak hanya angin kencang, karena juga kondisi rerumputan yang sudah sangat kering sehingga klien kami tidak bisa mengatasi,” ucap Mustaji.

Polisi telah menetapkan Andrie Wibowo Eka Wardhana (41) asal Kabupaten Lumajang sebagai tersangka. Dia adalah manajer atau penanggung jawab wedding organizer yang disewa oleh calon pengantin asal Surabaya yang turut serta dalam rombongan itu.

Saat kejadian di Bromo, percikan flare membuat rumput kering yang berada di kawasan Bukit Teletubbies terbakar hingga dengan cepat menjalar ke berbagai area.

Akibat hal itu, pemerintah pun turun tangan hingga mengucurkan dana miliaran rupiah. Untuk memadamkan api, pemerintah harus mengeluarkan dana sekitar Rp150 juta untuk satu jam water bombing.

Dari hitungan kasar, water bombing dilakukan sebanyak 5 kali selama kurang lebih dua jam, pada Minggu (10/9). Kemudian pada Senin (11/9), water bombing dilakukan sebanyak 17 kali selama lebih dari 6 jam, dan ditaksir merogoh biaya Rp1,2 miliar.

(yoa/and)




Tonton juga video berikut:




Selengkapnya

Leave a Reply

Detik-detik Satpam Digigit Ular di Perumahan Elite Terekam Kamera Small Earthquake Rattles South Bay Near Milpitas Cantik Emma Stone yang Baru Saja Menikah Mobil Terbang Fenomena Halo Matahari di Langit Jawa Timur Prewedding Terbaru Nikita Willy & Bos Blue Bird Desa Nelayan Paling Nyentrik Dunia Kelebihan Tes COVID oleh Anjing Dibanding PCR Rumah Orang Terkaya Dunia Aksi Protes Perubahan Iklim Global di Berbagai Negara