Bermain Bisa Bangkitkan Kesehatan Mental Anak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia anak adalah bermain, karena itu sejak kecil anak perlu diberikan stimulasi dengan permainan. 

Adanya stimulasi akan berdampak pada kematangan susunan saraf anak yang menopang pertumbuhannya.

Permainan anak merupakan media stimulus yang efektif. Tentu saja bukan bermain dengan sembarang mainan.

Baca juga: Biarkan Anak Bermain di Luar Rumah, Petik Manfaatnya untuk Fisik dan Mentalnya

Permainan yang diberikan harus sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Beberapa catatan ini disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Edith P. Humris, SpKJ(K), saat memaparkan materi “Workshop Play Therapy: Bermain dan Permainan”, di Fakultas Kedokteran UGM seperti dikutip dari artikel di wesite FKM UGM, berjudul Permainan dan Kesehatan Mental Anak.

“Anak selalu memiliki dorongan rasa ingin tahu. Setiap anak baik sehat maupun terganggu selalu tertarik dengan bermain dan permainan, baik dengan alat permainan (toys) maupun tanpa alat,” imbuhnya.

Bermain menjadi kebutuhan anak karena kemampuan verbal anak masih terbatas.

Keinginan untuk selalu mengeksplorasi lingkungan harus diimbangi dengan stimulus untuk meningkatkan kemampuan intelektual maupun kemampuan motoriknya.

Professor Edith menambahkan bahwa dalam perkembangan fase sensorimotor (0-1.5 tahun), anak akan mengenal dunia sekitar melalui bantuan panca indera (melihat, mendengar, mencium, mengecap).

Sedangkan dalam fase praoperasional (usia 1.5-3 tahun), anak harus diberikan kebebasan untuk mengerti simbolik, konsep, bentuk, warna maupun jenis alat. Tahap berikutnya adalah tahap operasional konkret (usia 6-11 tahun), menjadi saat anak sudah mengerti mengenai konsep konkret. Dan untuk tahap operasional formal (usia 11-18 tahun), anak sudah mempunyai pengertian baik mengenai konsep konkret maupun abstrak.

Mengapa bermain dan permainan penting untuk anak?.

Selengkapnya


Posted

in

by

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *