Bayu Airlangga, Menantu yang Ikuti Jejak Pakde Karwo Keluar dari Demokrat

Jakarta

Bayu Airlangga memutuskan keluar dari Partai Demokrat (PD) usai kalah dalam kontestasi pemilihan Ketua DPD Demokrat Jawa Timur (Jatim). Jejak politik Bayu Airlangga di Demokrat sama seperti mertuanya, Soekarwo.

Bayu menyatakan mundur dari Demokrat per kemarin. Politikus yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Jatim itu mengaku tak punya pilihan lain selain keluar dari Demokrat.

“Saya memutuskan mundur dari Partai Demokrat per Kamis, 21 April 2022,” kata Bayu dalam keterangan resmi seperti dilansir dari detikJatim, Jumat (22/4/2022).

Opsi keluar dari Demokrat diambil karena Bayu merasa telah dizalimi. Sebab, menurutnya, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pernah menjanjikan Musda DPD Demokrat Jatim bakal demokratis.

“Bagi saya, ketika saya dan tentunya para DPC pendukung (saat) saya dizalimi terkait Musda, tidak ada pilihan lain selain mundur dari partai. Kita ingat, saat pembukaan Musda, Ketum AHY menjanjikan demokratis. Tapi bisa dinilai publik sendiri bagaimana hasil Musda Demokrat Jatim,” tegasnya.

Bayu Airlangga merupakan menantu mantan Ketua DPD Demokrat Jatim Soekarwo. Karir Bayu dan Soekarwo di partai berlambang mirip Mercy itu bak peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

Soekarwo Mundur dari Demokrat

Soekarwo diketahui juga memutuskan keluar dari Demokrat. Namun ada perbedaan mencolok antara keluarnya Soekarwo dengan Bayu.

Soekarwo mundur dari Demokrat pada 2019 lalu dan bukan karena polemik. Mantan Gubernur Jatim itu keluar dari partai yang mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke kursi Presiden RI, karena diberi amanah oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Komisaris Utama PT Semen Indonesia.

Presiden Republik Indonesia sekaligus ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono hadir di pertemuan Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (30/09/2014). Kehadiran SBY ini untuk melakukan konsolidasi dengan seluruh kader Partai Demokrat. Gubernur Jatim asal Demokrat Soekarwo tiba di lokasi acara.Soekarwo saat masih jadi kader Demokrat. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)

Kala itu, juga ada kabar berembus Soekarwo mundur karena bakal menjadi menteri. Namun isu Soekarwo jadi menteri dibantah Demokrat.

“Bukan. Kalau dia ndak mundur, dia tidak mungkin dilantik sebagai Komisaris Utama Semen Indonesia. Itu sudah aturan baku. Justru kalau menjadi menteri ndak perlu mundur, karena menteri boleh pegang partai,” kata Renville Antonio yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris DPD Demokrat Jatim, 14 Agustus 2019.

Simak selengkapnya tentang Soekarwo di halaman berikutnya.

Selengkapnya

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *