Babak Baru Tukang Becak Bobol Nasabah BCA Rp 320 Juta, OJK Turun Tangan

Jakarta

Kasus tukang becak yang membobol rekening nasabah BCA memasuki babak baru. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selalu regulator akan memanggil pihak-pihak terkait untuk mendapatkan keterangan lanjutan dari kasus tersebut.

Deputi Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sardjito menjelaskan saat ini kasus tersebut sudah masuk dalam ranah pengadilan. Meski begitu OJK akan menjaring keterangan dari berbagai pihak.

“Dalam hal diperlukan dalam kaitan tugas OJK melaksanakan fungsi perlindungan konsumen, kami akan meminta keterangan para pihak dalam peristiwa tersebut,” kata dia.

Sebagai regulator, lanjut Sardjito, OJK meminta, mengingatkan dan mengimbau agar setiap konsumen menjaga dengan sangat baik semua rahasia terkait dengan kepemilikan mereka dalam industri jasa keuangan.

“Hal hal yang bersifat confidential agar dijaga dengan baik karena dapat saja dimanfaatkan oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan konsumen,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan Bank BCA bakal digugat imbas kasus pembobolan uang di rekening bank oleh tukang becak di Surabaya. Muin Zachry, pemilik rekening yang uangnya dibobol hingga Rp 320 juta oleh tukang becak berniat menggugat BCA dan memidanakan teller yang dianggap lalai mencairkan uangnya ke orang lain.

Melalui penasihat hukum sekaligus putri kandungnya, Dewi Mahdalia, Muin mengatakan bahwa pihaknya akan melaporkan pihak BCA maupun teller. Pihaknya siap menggugat secara perdata maupun pidana.

“Rencana mau saya somasi dulu. Setelah itu saya akan laporkan ke BI (Bank Indonesia), ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan), juga ke Polda Jatim,” ujar Dewi dikutip dari detikJatim.

Teller Dipolisikan

Muin selaku pemilik rekening mengaku kecewa dan akan mempolisikan teller BCA. Sebab, Muin mengaku tidak puas dengan jawaban pihak BCA yang menyebut kasus pembobolan tersebut karena kelalaian nasabah.

Penasihat hukum sekaligus putrinya, Dewi Mahdalia, mempertanyakan sistem keamanan bank. Dewi bertanya-tanya mengapa bank sekelas BCA bisa segampang itu memberikan uang kepada orang lain. Dewi menganggap bank tidak teliti dan tak cermat. Sistem keamanan dan validitas Bank BCA, menurutnya, dengan mudah bisa dibobol.

“Masa bank internasional sekelas BCA keamanannya kurang terjamin? Bayangkan, bisa dibobol sekelas tukang becak. Padahal orang bank kan sarjana-sarjana. Ini bukan mengada-ada, tapi memang terjadi,” kata Dewi

(kil/dna)

Selengkapnya


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *